
Jenius BTPN Nilai Banyak Peluang di Tengah Pandemi Covid-19

Jakarta, CNBC Indonesia - Pandemi Covid-19 menjadi momentum bagi sebagian bisnis, salah satunya yang dimanfaatkan oleh perbankan untuk meluncurkan fitur baru dalam digital banking.
Jenius dari Bank BTPN adalah salah satunya, dimana selama pandemi telah meluncurkan dua fitur baru, yaitu Moneytory untuk membantu nasabah mencatat cash flow keuangan secara otomatis dan Jenius QR.
Langkah ini dilakukan untuk melengkapi layanan dan fitur transaksional selama 4 tahun terakhir. Jenius QR dipercepat peluncurannya dari rencana awal pada September.
Pandemi membuat orang lebih sadar akan kebersihan, dan membuat sebagian orang enggan menggunakan uang kertas dan kartu. Sehingga QR menjadi jawaban dan digunakan sebagai alat yang relevan berdasarkan input nasabah.
"QR dirasa salah satu yang paling tepat," kata Head of Digital Banking BTPN, Irwan S. Tisnabudi kepada CNBC Indonesia, belum lama ini.
Fitur Jenius QR ini mendukung apa yang digalakkan oleh Bank Indonesia (BI) melalui Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS). Melalui QRIS ini, setidaknya ada 500 ribu merchant yang nantinya bisa digunakan untuk pembayaran menggunakan fitur Jenius QR.
"Dulu sebelum 1 Januari 2020, pembayaran QR hanya dapat dilakukan secara close loop, maksudnya QR Gopay hanya bisa digunakan lewat aplikasi Gojek, QR OVO hanya bisa digunakan lewat aplikasi OVO. Namun saat ini dengan adanya QRIS maka pembayaran bisa dilakukan melalui aplikasi Jenius, karena QRIS dapat digunakan secara interoperability dan interkoneksi," katanya lagi.
Irwan menyebut di awal kehadirannya Jenius sebagai pionir digital banking di Indonesia, lebih fokus pada nasabah usia muda yang familiar dengan teknologi. Dia juga mengakui hingga tahun lalu milenial menjadi segmen pangsa pasar terbesar, tetapi saat ini pangsa pasar sudah melebar usia lebih yang lebih matang.
Bahkan nasabah segmen lebih tua ini merasa dimudahkan dengan dengan fitur Maxi Saver yang ditawarkan Jenius, dimana nasabah dapat memanfaatkan term deposit dengan sangat mudah dan cepat, hanya membutuhkan waktu 20 detik saja.
"Nasabah di segmen yang lebih mature juga menyukai fitur Flexi Saver, dimana nasabah dapat memisahkan dana tabungan dari dana untuk bertransaksi dengan bunga yang kompetitif dan dapat membuat 3 Flexi Saver dalam satu akun," kata Irwan.
Irwan juga menambahkan, Jenius tidak hanya fokus kepada fitur transaksional, tetapi juga sedang mengembangkan fitur investasi dan asuransi untuk melengkapi layanannya. Irwan pun tidak menutup kemungkinan menggandeng partner dalam inovasi ke depannya.
"Sejak awal lahir kami tak pernah melihat harus melakukan semua sendiri. Mungkin kita yakin partner sendiri punya expertise lebih tinggi dengan bisnis beda, kolaborasi dan ko-kreasi menjadi option yang bisa ditelusuri lebih jauh," katanya.
Irwan menyebut, Jenius mulai masuk ke segmen 30-40 tahun yang lebih mature, bahkan nasabah Sinaya yang berusia 40 tahun ke atas sudah menggunakan Jenius. Meski akan ada selalu tantangan dari sisi keamanan, namun ternyata masyarakat Indonesia semakin sadar akan kebutuhan digital banking.
"Kami percaya, peran industri layanan perbankan digital menjadi sangat penting saat ini dalam menjalani keseharian ataupun bisnis. Terkait tantangan sisi keamanan, kami selalu mengutamakan keamanan data dan dana nasabah, di mana Jenius menerapkan keamanan berlapis dengan menggunakan teknologi terkini serta secara berkala melakukan edukasi kepada nasabah untuk lebih waspada dan berhati-hati dalam bertransaksi serta mengganti PIN & password secara berkala," pungkasnya.
(dob/dob)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Genap 4 Tahun, Ini Milestone Jenius dengan 2,7 Juta User