Lagi, Pasien Sembuh Covid-19 Terinfeksi Ulang Corona

Lynda Hasibuan, CNBC Indonesia
25 August 2020 15:02
In this Friday, Jan. 24, 2020, photo released by China's Xinhua News Agency, a medical worker attends to a patient in the intensive care unit at Zhongnan Hospital of Wuhan University in Wuhan in central China's Hubei Province. China expanded its lockdown against the deadly new virus to an unprecedented 36 million people and rushed to build a prefabricated, 1,000-bed hospital for victims Friday as the outbreak cast a pall over Lunar New Year, the country's biggest, most festive holiday. (Xiong Qi/Xinhua via AP)
Foto: Penanganan Serius Pasien Terinfeksi Virus Corona di China (Xiong Qi/Xinhua via AP)

Jakarta, CNBC Indonesia - Menurut sebuah penelitian, pasien yang dinyatakan sembuh dari Covid-19, belum tentu terbebas dari virus tersebut. Penelitian terbaru dari Hong Kong itu menemukan bukti adanya kasus infeksi ulang.


Hal ini pun terjadi oleh seorang pria asal Hong Kong berusia 33 tahun yang kembali terinfeksi virus corona setelah melakukan perjalanan ke Spanyol dan kembali ke Hong Kong melalui Inggris. 

Pria itu pertama kali dinyatakan positif Covid-19 pada akhir Maret lalu, lalu ia kembali dinyatakan positif pada 15 Agustus setelah menjalani tes begitu tiba di Hong Kong dari perjalanannya.

Hal itu menjadi kasus infeksi ulang Covid-19 pertama yang dikonfirmasi. Akibatnya para peneliti di Hong Kong dan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) melakukan penelitian soal ketahanan/imun seseorang yang terinfeksi ulang untuk mengetahui langkah penanganan selanjutnya.

"Ini adalah dokumentasi pertama di dunia tentang seorang pasien yang pulih dari Covid-19 tetapi terinfeksi Covid-19 lagi setelahnya," kata para peneliti dalam sebuah pernyataan dalam Jurnal Kesehatan Clinical Infectious Diseases, yang dikutip CNBC International Selasa (25/8/2020).

Tidak hanya di Hong Kong, kasus infeksi ulang juga dilaporkan kembali dan terjadi pada seorang pasien di Belanda dan satu lagi di Belgia. Mereka dipastikan telah terinfeksi kembali Covid-19, seperti dilaporkan kantor penyiar nasional Belanda Nos pada hari Selasa (25/8).

Nos mengutip ahli virologi Marion Koopmans yang mengatakan pasien Belanda adalah orang tua dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah. Dia mengatakan bahwa kasus-kasus di mana orang-orang telah lama terjangkit virus dan kemudian menyebar.

Tetapi infeksi ulang yang sebenarnya, seperti pada kasus di Belanda, Belgia dan Hong Kong, memerlukan pengujian genetik virus pada infeksi pertama dan kedua untuk melihat apakah kedua contoh virus itu sedikit berbeda.

Dr Koopmans, penasihat pemerintah Belanda, mengatakan infeksi ulang seperti ini telah diperkirakan. "Bahwa seseorang akan muncul dengan infeksi ulang, itu tidak membuat saya gugup. Kami harus melihat apakah itu sering terjadi," kata dia, seperti dikutip dari Straits Times.


Sementara itu, pasien Belgia itu memiliki gejala ringan, kata Nos mengutip ahli virologi Marc Van Ranst. "Tapi itu bukan kabar baik," paparnya.

Ia mengatakan, kasus iitu menunjukkan antibodi yang dikembangkan pasien selama paparan pertama tidak cukup untuk mencegah kasus kedua dengan varian virus yang sedikit berbeda.

Menurutnya masih belum jelas apakah kasus seperti itu jarang terjadi atau apakah ada lebih banyak orang yang mungkin mengalami infeksi ulang setelah enam atau tujuh bulan dinyatakan sembuh.


(roy/roy)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Jangan Remehkan! 86% Pasien Covid-19 Alami Gejala Khas Ini

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular