
Cerita Pilu Sri Mulyani: 12.000 Desa Nihil Akses Internet

Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati mengatakan infrastruktur Indonesia masih jauh tertinggal. Hal ini terlihat dari kesenjangan infrastruktur antara wilayah Jawa dan di luar Jawa.
Ia menjelaskan, saat ini belum semua masyarakat Indonesia bisa merasakan manfaat dari infrastruktur yang dibangun saat ini terutama masyarakat yang ada di perdesaan. Padahal salah satu syarat untuk menjadi negara maju dan modern adalah infrastruktur yang merata.
"Masih banyak rakyat kita yang bahkan tidak mendapatkan air bersih. Kalau sekarang ratio electrification sudah 100%, tapi kualitasnya beda. Masih ada lebih dari 12.000 desa di Indonesia tidak bisa akses internet seperti yang kita melakukan kayak gini [virtual meeting]," ujar Sri Mulyani dalam forum town hall meeting, Kementerian Keuangan (Kemenkeu), Rabu (19/8/2020).
Sebagai informasi, mengacu data Badan Pusat Statistik (BPS) ada 83.931 wilayah administrasi setingkat desa di Indonesia pada 2018.
Menurut mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia ini, saat sebelum Covid-19 melanda, ia rutin melakukan kunjungan kerja (kunker) ke berbagai daerah untuk melihat penggunaan anggaran yang ditujukan untuk mensejahterakan serta membangun fasilitas daerah tersebut.
Saat melakukan kunker, tidak sedikit pula Kepala Daerah yang mengeluhkan fasilitas yang kurang memadai terutama untuk koneksi internet.
Hal ini tentu berbeda dengan daerah Jawa yang koneksi internetnya sangat bagus sehingga tidak pernah mempermasalahkan hal itu. Semua masyarakat perkotaan menerima keadaan bahwa koneksi bagus dengan begitu saja.
"Kalau saya dulu travelling ke daerah-daerah, selalu kanwil mengeluhkan di sana kualitas dari koneksinya tidak bagus. Kalau di suatu tempat kita taken for granted seolah-olah Wifi ada di mana-mana, ini tidak semua di Indonesia seperti yang sekarang kita miliki," kata dia.
Sebab itu, dia mengatakan, ini menjadi tantangan yang harus dipikirkan dan menjadi fokus Pemerintah. Apalagi di masa pandemi Covid-19 ini yang mengharuskan pembatasan sosial, maka internet menjadi hal yang sangat penting dalam berkomunikasi.
"Dalam Covid-19 ini ternyata backbone ICT [Information and communications technology] kita itu penting untuk bisa melaksanakan kegiatan pendidikan yang tidak bisa di sekolah, kesehatan, dan bahkan work from home," jelasnya.
(tas/tas)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Tantangan Transformasi Digital di RI: Akses Internet
