Yang Lain Rugi, CEO: Grab di Jalur yang Tepat Menuju Profit

Rahajeng Kusumo Hastuti, CNBC Indonesia
14 August 2020 16:33
CEO Grab Anthony Tan
Foto: CNBC

Jakarta, CNBC Indonesia- Bisnis layanan keuangan dari Grab Holding meningkat dan didorong oleh pembayaran digital serta pinjaman modal kerja UMKM. Adapun bisnis keuangan yang dimiliki Grab seperti bisnis jasa keuangan mencakup manajemen kekayaan, asuransi, dan pinjaman.

Dilansir dari Reuters, bisnis keuangan milik Grab didukung oleh Didi Chuxing dari China dan MUFG Jepang. CEO Grab Anthony Tan mengatakan perusahaan telah mengubah dirinya dari ride hailing menjadi aplikasi sehari-hari yang universal, dan pandemi Covid-19 mempercepat rencananya, termasuk menyediakan lebih banyak layanan untuk pedagang.

Saat ini Grab yang dikatakan memiliki lebih dari 9 juta pengemudi, pedagang, dan mitra yang tergabung dalam ekosistemnya, tengah menanti hasil pengajuan izin perbankan online di Singapura.

Tan mengatakan bekerja dari rumah akibat pandemi ini membuatnya melakukan pemikiran jangka panjang untuk bisnisnya.

"Grab juga berada di jalur yang tepat menuju profitabilitas," kata Tan dilansir dari Reuters, Jumat (14/08/2020). Meski demikian dia tidak memberikan rincian ataupun kerangka waktu tentang profitabilitas Grab.

Managing Partner GGV Capital dan pendukung awal Grab Jixun Foo mengatakan kecepatan menjadi kunci kesuksesan Grab.

"Ketika kondisi sedang baik, semua orang berebut pangsa pasar. Saat kondisi berubah seperti ini, perusahaan terbaik merespons paling cepat, mereka mengoreksi tercepat dalam hal bisnis mereka," kata Foo.

Sebelumnya, Tan mengatakan saat ini Grab telah diunduh sebanyak 198 juta kali, meskipun belum menghasilkan keuntungan. Beroperasi di 351 kota di delapan negara Asia Tenggara, perusahaan ini menarik perhatian global pada tahun 2018 ketika mengakuisisi bisnis Uber di Asia Tenggara, pasca persaingan yang mahal selama lima tahun. Sebagai gantinya, Uber mendapat saham di Grab.

Ketika virus corona membuat wilayah berpenduduk 650 juta orang itu terkunci, Grab melihat permintaan yang terkikis untuk bisnis transportasi. Namun, kemudian hampir 150.000 pengemudinya beralih menjadi pengantar untuk pelanggan rumah.

"Pengiriman makanan telah menjadi norma, pengiriman bahan makanan tumbuh sangat cepat, pembayaran tanpa uang tunai tumbuh sangat cepat, jadi perilaku ini telah berubah secara permanen dengan atau tanpa vaksin dan kami telah menjadi penerima manfaat," katanya.


(dob/dob)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Gojek Disalip Grab di Kandang Sendiri

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular