Mau Caplok TikTok, Microsoft Janjikan Ini ke Donald Trump

Roy Franedya, CNBC Indonesia
03 August 2020 12:21
Satya Nadella (Reuters)
Foto: CEO Microsoft Satya Nadella (Reuters)

Jakarta, CNBC Indonesia - CEO Microsoft Satya Nadella ternyata sudah berbicara dengan Presiden Donald Trump soal akuisisi TikTok. Perusahaan yang didirikan Bill Gates ini pun berjanji akan memenuhi segala keresahan pemerintah akan TikTok.

Hal ini disampaikan Microsoft dalam keterangan pers yang dirilis Senin (3/8/2020). Microsoft mengatakan berkomitmen untuk mengakuisisi TikTok dengan tunduk pada tinjauan keamanan lengkap dan memberikan manfaat ekonomi yang tepat bagi AS, termasuk Depertemen Keuangan AS.

"Microsoft akan bergerak cepat untuk melakukan diskusi dengan induk TikTok, ByteDance, dalam beberapa minggu, dan akan menyelesaikan diskusi selambat-lambatnya 15 September 2020. Selama proses ini, Microsoft berharap untuk melanjutkan dialog dengan Pemerintah AS, termasuk dengan Presiden," ujar Microsoft, seperti dikutip Senin (3/8/2020).

Diskusi dengan ByteDance akan didasarkan pada pemberitahuan yang dibuat oleh Microsoft dan ByteDance kepada Komite Investasi Asing di Amerika Serikat (CFIUS).

Kedua perusahaan telah memberikan pemberitahuan tentang niat mereka untuk mengeksplorasi proposal awal yang akan melibatkan pembelian layanan TikTok di Amerika Serikat, Kanada, Australia, dan Selandia Baru.

"Struktur baru ini akan dibangun berdasarkan pengalaman yang sangat disukai pengguna TikTok, sambil menambahkan keamanan kelas dunia, privasi, dan perlindungan keamanan digital," terang Microsoft.

Model operasi untuk layanan ini akan dibangun untuk memastikan transparansi kepada pengguna serta pengawasan keamanan yang sesuai oleh pemerintah di negara-negara ini."

Microsoft memastikan bahwa nantinya semua data pribadi pengguna Amerika TikTok ditransfer ke dan tetap berada di Amerika Serikat. Data warga AS yang dicadangkan (back up) di luar AS akan dihapus setelah transfer data selesai.

"Microsoft menghargai keterlibatan pribadi Pemerintah AS dan Presiden Trump karena terus mengembangkan perlindungan keamanan yang kuat untuk negara tersebut."

"Diskusi ini bersifat pendahuluan dan tidak ada jaminan bahwa transaksi yang melibatkan Microsoft akan dilanjutkan. Kami tidak bermaksud memberikan pembaruan lebih lanjut sampai ada hasil yang pasti dari diskusi kami."


(roy/miq)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Microsoft Akui Mau Caplok TikTok, Blokir Trump Batal deh...

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular