Digitalisasi Bank untuk UMKM, BRI: Serahkan ke Kami!

Yuni Astutik & Monica Wareza, CNBC Indonesia
23 July 2020 13:43
Direktur Utama PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) Sunarso di acara Webinar Nasional CNBC Indonesia bertema
Foto: Direktur Utama PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) Sunarso di acara Webinar Nasional CNBC Indonesia bertema "The Future of Digital Banking", Kamis 23/7/2020

Jakarta, CNBC Indonesia - PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) identik dengan bank yang melayani banyak nasabah pelaku usaha mikro, kecil dan menengah.

Direktur Utama BRI, Sunarso mengakui, ada dua sasaran yang dituju, guna membawa nasabah segmen ini agar tidak gagap menghadapi digitalisasi dalam perbankan.

"Pertama adalah untuk nasabah yang eksisting kita dorong naik kelas, ada aplikasi nasabah untuk UMKM yang bisa diakses," ujarnya dalam seminar daring "The Future of Digital Banking" yang diselenggarakan oleh CNBC Indonesia di Jakarta, Kamis (23/7/2020).

Melalui aplikasi ini, pelaku usaha baik mikro, kecil dan menengah bisa melakukan valuasi terhadap asetnya, sehingga bisa melakukan pemetaan secara mandiri terkait sampai di mana level bisnis yang sedang dijalani. Dari stage atau level tersebut, maka bisa memilih literasi apa yang cocok pada aplikasi yang disediakan oleh BRI.

"Jadi misal di tahap awal, harus literasi tentang apa, apakah harus masih belajar administrasi, kelola usaha, atau butuh akses pasar lainnya," ujarnya lagi.

Sasaran kedua adalah menjangkau lebih bawah lagi yaitu go smaller, yaitu dengan menjangkau unbanked operation. Sebab, bagi pengusaha kecil yang tak tersentuh bank, tapi dijangkau dengan cara-cara manual akan membutuhkan investasi yang mahal.

"Mau tidak mau dengan cara digital," tegasnya.

Meskipun, lanjutnya, cara-cara digital ini bukan tanpa resiko yaitu salah satu ancamannya adalah 125 ribu karyawan BRI. Oleh sebab itu, BRI harus pintar menangkap peluang, dalam mengakomodir karyawan ini untuk bisa membantu terutama di unit mikro.

"Yang mesin ya mesin, orang-orangnya akan didorong ke masyarakat untuk melakukan edukasi," terangnya lagi.

Dia mencontohkan, pada tahun 1970 di mana ada program pemerintah yaitu Swasembada Pangan. Kala itu, ada penyuluhan di lapangan untuk mendorong program tersebut. Berbeda dengan saat ini, akan ada penyuluhan yang dilakukan namun dengan cara baru. Sama halnya dengan BRI, menurutnya akan ada penyuluhan secara digital, sehingga memungkinkan ada relokasi yang dilakukan.

"Tidak masalah, yang seperti ini serahkan ke BRI, yang lain yaa (investasi) yang lain saja," pungkasnya.


(dob/dob)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Bos BRI Ungkap Senjata Rahasia Jadi Raja Digital Banking

Tags


Related Articles
Recommendation
Most Popular