
Ekosistem Grab Sumbang Rp 643 M buat Ekonomi Palembang

Jakarta, CNBC Indonesia- Center for Strategic and International Studies (CSIS) dan Tenggara Strategics merilis studi yang dilakukan di bulan Januari 2020 di kota Palembang. Riset ini menemukan bahwa gig economy termasuk UMKM yang didukung oleh teknologi Grab berkontribusi Rp 643 miliar bagi ekonomi Palembang.
Dalam risetnya dinyatakan bahwa Mitra merchant GrabFood dan agen GrabKios Palembang yang disurvei melihat peningkatan pendapatan hingga 47% menjadi Rp 39,5 juta per bulan, sedangkan rata-rata pendapatan agen GrabKios Palembang meningkat 47% menjadi Rp 9,6 juta per bulan sejak bergabung. Sebanyak 48% mitra merchant GrabFood Palembang juga mengaku tidak perlu penambahan modal untuk meningkatkan bisnisnya.
Peningkatan penghasilan yang sangat signifikan pun dirasakan oleh mitra pengemudi GrabCar dan GrabBike di Palembang dengan peningkatan pendapatan hingga 101% menjadi Rp 5,7 juta per bulan dan 126% menjadi Rp 3,6 juta per bulan setelah bergabung dengan Grab.
Riset tersebut menjelaskan 15% mitra merchant GrabFood Palembang terinspirasi untuk memulai bisnisnya karena adanya GrabFood dan 17% mitra merchant menggunakan GrabFood saat pertama kali memulai bisnisnya. Seiring dengan tumbuhnya bisnis mitra merchant GrabFood dan agen GrabKios, mereka juga menyerap tenaga kerja dari komunitas mereka. 17% mitra merchant GrabFood dan 9% agen GrabKios di Palembang menambah pegawai baru sejak bergabung dengan Grab.
Stella Kusumawardhani, Economist Tenggara Strategics, mengungkapkan bahwa gig workers yang ada di dalam platform Grab membantu meningkatkan nilai kehidupan untuk banyak pihak.
"Riset yang sudah dilakukan di Palembang memberikan data tentang kontribusi perekonomian yang langsung dirasakan oleh para gig workers di Palembang. Kami melihat adanya peningkatan 22% dari kualitas hidup para pekerja informal setelah bergabung dengan Grab. Masyarakat di sekitar juga tetap merasa terbantu dalam hal-hal lainnya terlebih saat mereka harus di rumah akibat wabah COVID-19. Sistem digital ini juga yang akan menyiapkan para gig workers untuk menyambut era tatanan hidup baru," ujarnya, Kamis (16/7/2020).
![]() |
Sementara itu, Richard Aditya, Head of West Indonesia Grab Indonesia, menjelaskan komitmen Grab dalam mendorong bisnis kecil dan tradisional untuk merangkul teknologi agar tidak tertinggal dalam era digital.
"Pekerja lepas dan UMKM menjadi kunci utama untuk memastikan masyarakat dapat mempertahankan mata pencaharian mereka, terutama dalam periode ekonomi yang kian menantang pada masa mendatang. Namun, masa krisis ini juga memperlihatkan bagaimana UMKM dapat menjadi amat rentan. Program #TerusUsaha yang merupakan bagian dari komitmen jangka panjang GrabForGood ini kami hadirkan di Palembang untuk meningkatkan kemampuan, kapasitas, dan jangkauan bagi UMKM serta individu dalam menyambut masa depan ekonomi digital, agar ekonomi kota juga dapat terjaga."
Musiawati, Kepala Dinas Koperasi, Provinsi Sumatera Selatan menyampaikan apresiasinya untuk program #TerusUsaha yang diluncurkan hari ini di Palembang. Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan selalu mendukung kemajuan UMKM lokal, namun di tengah pandemi COVID-19, perlu ada dukungan lebih bagi pelaku UMKM, mengingat mereka menjaga roda perekonomian dapat terus berputar.
"Pandemi ini juga menunjukkan bahwa digitalisasi menjadi sangat penting dan sudah terbukti UMKM digital tetap bisa beroperasi di masa PSBB. Kami ucapkan terima kasih bagi Grab Indonesia, melalui program #TerusUsaha dapat membantu digitalisasi UMKM Sumatera Selatan dengan lebih baik. Saya juga sangat senang bahwa Grab berkomitmen untuk mendukung pemerintah dan memastikan bahwa UMKM juga terlibat dalam ekonomi digital melalui #TerusUsaha."
(dob/dob)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Ini Cara Jitu Grab Ajak Jutaan UMKM untuk Go Digital