
Inggris Blokir 5G Huawei, China: Ada Harga yang Harus Dibayar

Jakarta, CNBC Indonesia - China mengecam keputusan Inggris yang memblokir Huawei dari proyek 5G dan berjanji akan membalas kebijakan tersebut untuk melindungi kepentingan perusahaan-perusahaan Tiongkok.
"China akan sepenuhnya dan sungguh-sungguh menilai masalah ini, dan akan mengambil serangkaian tindakan yang diperlukan untuk melindungi hak dan kepentingan perusahaan China yang sah," kata jurubicara kementerian luar negeri China Hua Chunying seperti dilansir dari AFP, Kamis (16/7/2020).
"Setiap keputusan dan tindakan (Inggris) ada harga yang harus dibayar," ungkap Hua Chunying, tanpa menjelaskan lebih lanjut.
Hua Chunying pun menuding Inggris telah berkoordinasi dengan Amerika Serikat untuk mendiskriminasikan, menekan, dan mengeliminasi Huawei. Ia pun menyebut Inggris "dibohongi Amerika".
Hua Chunying menambahkan Inggris mungkin akan menghadapi dampak yang lebih luas dari kebijakan ini dan telah mengimbau perusahaan China untuk berpikir dua kali untuk berinvestasi di Inggris.
"Ini adalah masalah yang secara serius mengancam keamanan investasi China di Inggris, dan juga pertanyaan apakah kita dapat mempercayai pasar Inggris untuk tetap terbuka, adil dan bebas dari diskriminasi," kata Hua Chunying.
"Kami juga telah mengingatkan semua perusahaan China untuk mementingkan peningkatan risiko keamanan politik yang mereka hadapi ketika melakukan bisnis di Inggris."
Pada Selasa (14/7/2020), Perdana Menteri Inggris Boris Johnson melarang operator seluler membeli perangkat baru Huawei mulai akhir 2020 dan seluruh infrastruktur jaringan 5G Inggris harus sudah bersih dari perangkat Huawei pada 2027.
Alasan kebijakan ini adalah Inggris meragukan kemampuan Huawei untuk memasok perangkat dan teknologi canggih setelah Presiden Trump melarang penggunaan teknologi AS pada chip yang dipasok ke Huawei.
Juru Bicara Huawei Inggris Edward Brewster menyebut kebijakan ini sangat mengecewakan dan buruk bagi seluruh warga Inggris yang memiliki ponsel. Pihaknya pun meminta Inggris mengkaji kembali keputusan itu.
Adapun Presiden AS Donald Trump mendukung kebijakan Boris Johnson dan siap pasang badan. Ia mengatakan bertanggung jawab atas keputusan Perdana Menteri Inggris yang melarang Huawei berpartisipasi dalam proyek 5G. Kebijakan ini bisa memicu China melakukan aksi balasan.
"Kami meyakinkan banyak negara, sebagian besar saya melakukan ini sendiri, agar tidak menggunakan Huawei, karena kami pikir ini tidak aman, ini adalah risiko keamanan yang besar," ujar Trump seperti dikutip dari Reuters, Rabu (15/7/2020).
(dob)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Belum Menyerah, AS Kembali Rayu Inggris Tak Pakai 5G Huawei