
Kabar Gembira! Kartu Prakerja Gelombang 4 Dibuka Akhir Juli

Jakarta, CNBC Indonesia - Kemenko Perekonomian selaku Ketua Komite Cipta Kerja mengumumkan, pelatihan Kartu Prakerja gelombang keempat akan dimulai pada minggu keempat di bulan Juli.
Rudy Salahuddin yang merupakan Deputi Bidang Koordinasi Ekonomi Digital, Ketenagakerjaan, dan Usaha Mikro Kecil dan Menengah, yang juga sekaligus Ketua Tim Pelaksana Komite Cipta Kerja menjelaskan gelombang keempat akan dilaksanakan setelah lembaga pelatihan diverifikasi oleh Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP).
"Kita berharap selesai minggu ini, aturan pelaksanaan dan turunan Permenko diselesaikan paralel sehingga minggu keempat bisa dibuka batch keempat," jelas Rudy di Kemenko Perekenomian, Senin (13/7/2020).
Pada gelombang keempat peserta umum, juga harus 'bersikutan' dengan whitelist yang sudah dimiliki oleh Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker). Di mana ada 1,7 juta orang yang datanya sudah diverifikasi untuk bisa mengikuti program Prakerja untuk lima gelombang ke depan.
Selain itu, Direktur Jenderal Pembinaan Pelatihan dan Produktivitas, Kementerian Ketenagakerjaan, Bambang Satrio Lelono menjelaskan, bahwa 1,7 juta orang white list yang dimiliki oleh Kemnaker dikumpulkan oleh Dinas Ketenagakerjaan Provinsi.
"Ini yang akan jadi prioritas peserta Prakerja. Karena kita sudah bekerja sama dengan dinas-dinas Provinsi untuk mendorong masyarakat yang terdampak untuk mengikuti program Prakerja," jelas Bambang.
Direktur Eksekutif Manajemen Pelaksana Program Kartu Prakerja, Denni Purbasari menjelaskan, sejak 11 April 2020, sudah sebanyak 11,3 juta pendaftar dari 513 kabupaten dan kota, kecuali Kabupaten Delyai, Papua.
Adapun dari gelombang satu sampai tiga, terdapat 680 ribu penerima Kartu Prakerja. Dimana 143 ribu diantaranya merupakan usulan Kemnaker/BPJS Tenaga Kerja.
"58% pekerja yang di PHK, 35% pencari kerja, 6% pekerja yang masih bekerja, dan 1% pelaku UKM terdampak," jelas Denni pada kesempatan yang sama.
Sementara itu, Denni juga mengatakan, berdasarkan hasil evaluasi TNP2K pada 2 Juni 2020 lalu, sebanyak 92% peserta mengatakan efektif, 94% mengatakan pelatihan beragam, instruktur dan fasilitas pendukung memuaskan, serta 99% peserta membaca silabus, dan 74% membandingkan antar digital platform.
Selain itu, menurut Denni 97% peserta setuju program Prakerja setuju semi bansos karena covid-19, 96% peserta mengatakan tidak mubazir, dan 76% mau belajar/berlatih lagi.
(roy/roy)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Prakerja Gelombang 6 di Depan Mata, Ini Cara Daftarnya
