Penasihat Trump Sebut Bos Baru TikTok Boneka, Kenapa?

Redaksi, CNBC Indonesia
13 July 2020 16:00
tiktok
Foto: CNBC Indonesia

Jakarta, CNBC Indonesia - Penasihat Presiden Donald Trump bidang perdagangan Peter Navarro menyebut CEO baru TikTok Kevin Mayer sebagai 'boneka' karena memilih bekerja pada TikTok, aplikasi China yang dianggap memiliki masalah keamanan data.

Hal ini disampaikan oleh Peter Navarro dalam sebuah wawancara dengan Fox News. Ia menyebut CEO TikTok Kevin Mayer sebagai 'American puppet", seperti dikutip dari CNBC International, Senin (13/7/2020).

Keputusan Kevin Mayer untuk menjadi CEO TikTok sebenarnya cukup mengejutkan karena posisinya di perusahaan lama tak kalah bagus, petinggi Disney. Ia menjabat orang nomor satu TikTok pada awal tahun ini dan disebut tugasnya membangun kembali hubungan dengan regulator negara lain yang menyoroti TikTok.

Dalam wawancara dengan Fox News, Peter Navarro menuding TikTok dan aplikasi China lainnya mengumpulkan data orang Amerika dan menyerahkannya ke pemerintah China. Ia mengharapkan tindakan tegas Presiden Trump pada TikTok dan aplikasi China lainnya.

"Apa yang orang-orang Amerika harus pahami adalah semua data yang masuk ke dalam aplikasi seluler yang sangat menyenangkan bagi anak-anak dan kelihatannya sangat nyaman ini, itu masuk langsung ke server di China, langsung ke militer Tiongkok, Partai Komunis Tiongkok, dan agen-agen yang ingin mencuri kekayaan intelektual kami, "kata Navarro.

"Aplikasi itu dapat digunakan untuk mencuri informasi pribadi dan keuangan untuk pemerasan dan pemerasan, mereka dapat digunakan untuk mencuri kekayaan intelektual bisnis dan rahasia hak milik."

Kementerian Perindustrian dan Teknologi Informasi AS tidak segera tersedia untuk memberikan komentar ketika dihubungi oleh CNBC.

Menanggapi komentar Navarro, juru bicara TikTok mengatakan melindungi privasi data penggunanya adalah prioritas utama perusahaan.

"Kepala Petugas Keamanan Informasi kami memiliki puluhan tahun pengalaman industri dan penegakan hukum AS. Induk TikTok adalah perusahaan swasta yang didukung oleh beberapa investor AS paling terkenal, yang memegang empat dari lima kursi dewan, "kata juru bicara TikTok kepada CNBC.

"TikTok dinikmati oleh pengguna di seluruh dunia, tetapi aplikasi ini bahkan tidak tersedia di Tiongkok. Seperti yang telah kami katakan berulang kali, kami tidak pernah membagikan data pengguna TikTok dengan pemerintah China, dan tidak akan melakukannya jika diminta. Titik."

TikTok dimiliki oleh Bytedance, startup paling bernilai asal China. TikTok tak beroperasi di China. Bytedance mengoperasikan Douyin dengan fitur dan fungsi yang sama dengan TikTok.


(roy/roy)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Cara Download Video TikTok Tanpa Watermark, Tanpa Aplikasi

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular