Cara Mencegah Penularan Covid-19 di Ruang Perkantoran

Rahajeng Kusuma Hastuti, CNBC Indonesia
09 July 2020 20:35
Ilustrasi aktifitas pekerja kantor (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)
Foto: Ilustrasi aktifitas pekerja kantor (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)

Jakarta, CNBC Indonesia - Baru-baru ini Badan Kesehatan Dunia (WHO) mengubah pandangannya terkait potensi penularan Covid-19 melalui udara. Seorang Ahli Aerosol di Virginia Tech Linsey Marr mengatakan bahwa masih belum jelas seberapa virus ini menyebar melalui tetesan kecil atau aerosol.

Aerosol diartikan para ahli sebagai tetesan berdiameter kurang dari lima mikron. Sebagai perbandingan, rambut manusia umumnya berdiameter 50 mikron. Selain itu mikrodroplet berukuran 5 mikro meter ini diperkirakan dapat bergerak hingga puluhan meter dan dapat melayang di ketinggian 1,5 m dari lantai.

Dilansir dari The New York Times untuk mencegah terjadi penularan virus ini, para ahli mengatakan risiko penyebaran virus melalui aerosol paling tinggi terjadi di ruangan tertutup dengan ventilasi yang buruk, seperti di perkantoran. Hal ini menyebabkan penyebaran di dalam pabrik, gereja, dan restoran seringkali dilaporkan terjadi.

Untuk itu para ahli menyarankan agar masyarakat meminimalkan waktu bersama di dalam ruangan dengan siapapun yang bukan dari keluarga mereka. Ruangan umum seperti sekolah, panti jompo, dan bisnis juga disarankan untuk menambahkan filter udara baru yang kuat dan lampu ultraviolet yang dapat membunuh virus di udara.

"Ada kerentanan besar terhadap penularan infeksi melalui aerosol di sekolah-sekolah," kata Don Milton, seorang ahli aerosol di University of Maryland dilansir dari The New York Times, Kamis (09/07/2020).

Dari laporan para ahli itu, virus corona memang tidak bisa berpindah dalam jarak jauh atau tetap hidup di luar ruangan. Namun, bisa mengambang di udara ruangan selama sekitar tiga jam dalam bentuk aerosol.

Selama ini, anjuran menjaga jarak dan mencuci tangan telah disampaikan karena virus corona diketahui menyebar melalui tetesan berat, yang diperoleh dari batuk atau bersin, yang bisa menyebar dalam jarak dekat dan menempel di permukaan suatu benda. Ketika berada di dalam ruangan, terutama ruangan perkantoran, hal sederhana yang bisa dilakukan adalah membuka jendela dan pintu bila memungkinkan.

"Kita harus lebih menekankan masker dan ventilasi seperti yang kita lakukan dengan mencuci tangan. Sejauh yang kami tahu, ini sama pentingnya, jika tidak lebih penting," kata Dr. Marr.

Selain itu, di Indonesia Juru Bicara Pemerintah Khusus Penanganan Covid-19 Achmad Yurianto mengatakan bahwa virus corona (Covid-19) bisa melayang-layang di udara dalam waktu yang cukup lama. Dia menjelaskan bahwa penularan Covid-19 terjadi melalui droplet (percikan liur) dari orang yang sakit.

"Penularan penyakit ini dari droplet orang sakit dan ada yg ukurannya kecil mikro droplet dan cukup lama hilang dari lingkungan tempat udara tertutup. Sehingga mikro droplet ini melayang-layang dalam waktu cukup lama," ujar Yurianto saat konferensi pers di Media Center Gugus Tugas Nasional, Jakarta seperti disiarkan secara langsung, Kamis (9/7/2020).

Di perkantoran pun harus dipastikan sirkulasi udara harus berganti setiap hari, dan sebisa mungkin ada akses udara segar dari luar. Hal ini juga berlaku untuk mobil, Yuri menyarankan mengupayakan setiap pagi membuka jendela mobil agar ada udara baru.

"Hal ini harus dilakukan agar tidak dalam ruang yang ruangan sirkulasi terbatas," kata Yurianto.


(roy/roy)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Simak! Ini 2 Kandidat Vaksin Covid-19 Terdepan Versi WHO

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular