Gegara Corona, Outstanding Kredit Perbankan Tumbuh Negatif

Cantika Adinda Putri, CNBC Indonesia
08 July 2020 18:32
Ilustrasi Gedung OJK
Foto: CNBC Indonesia/ Andrean Kristianto

Jakarta, CNBC Indonesia - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat kredit perbankan pada Mei 2020 mencapai Rp 5.583,2 triliun tumbuh 3,04% dibandingkan periode sama tahun sebelumnya (year-on-year/yoy).

Meski demikian, kredit perbankan nasional mencatatkan pertumbuhan negatif pada Mei 2020 bila dibandingkan dengan akhir 2019 yang tercatat RpĀ 5.616,99 triliun. Adapun realisasi kredit pada April dan MaretĀ masing-masing mencapai Rp 5.609,98 triliun dan Rp 5.712,04 triliun.

Deputi Komisioner Humas dan Logistik OJK Anto Prabowo menjelaskan, pertumbuhan kredit perbankan secara tahunan (year on year/yoy), didominasi oleh kredit investasi yang mencapai 6,75%, 2,25% kredit konsumsi dan 1,43% kredit modal kerja.

Adapun per sektor secara yoy tumbuh 8,23% pada sektor pertambangan, 5,41% pengolahan, 5,25% konstruksi, dan 3,77% pertanian.

"Sampai Mei 2020, jika dilihat kredit perbankan mencapai pertumbuhan 3,04%, masih tumbuh," jelas Anto dalam video conference, Rabu (8/7/2020).

Adapun, dama pihak ketiga, sampai dengan Mei 2020 tercatat mencapai Rp 6.174,60 triliun, atau tumbuh sebesar 8,87% (YoY).

Lebih lanjut, Anto menjelaskan, lembaga kasa keuangan mampu menjaga profil risiko pada level yang terkendali. Sampai dengan 17 Juni 2020, NPL gross perbankan tercatat 3,01% dan NPF gross perusahaan pembiayaan 3,99%.

Sementara dari sisi likuiditas, sampai dengan 17 Juni 2020, tercatat 123,2% AL/NCD dan 26,2% AL/DPK.

"Otoritas Jasa Keuangan mendorong bergeraknya kembali sekor riil di dalam era adapatsi kebiasaan baru menuju masyarakat produktif dan aman covid-19. Hal ini ditunjang stabilitas sektor jasa keuangan yang terjaga dengan kinerja intermediasi yang positif dan profil risiko tetap terkendali," klaim Anto.

Adapun, sampai dengan 23 Juni 2020, penghimpunan dana di pasar modal telah mencapai Rp 39,6 truliun, lebih tinggi dibandingkan dengan realiasi dua bulan sebelumnya, Mei yang mencapai Rp 32,6 triliun dan April 28,3 triliun. Juga diketahui ada penambahan 22 emiten baru.

Sementara itu NAB reksa dana, sampai dengan 19 Juni tercatat mencapai Rp 485,84 triliun, Mei 2020 496,28 triliun, dan April 2020 mencapai Rp 477,7 triliun.


(dob/dob)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Ada Stimulus, OJK Yakin Perbankan RI Segera Pulih Kembali

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular