
Samsung Perkirakan Laba Operasinya Naik 23% di Tengah Pandemi

Jakarta, CNBC Indonesia - Samsung Electronics Co Ltd, pada hari Selasa (7/7/2020), mengatakan bahwa laba operasi kuartal keduanya kemungkinan naik 23% karena penjualan chipnya cukup tinggi, mengimbangi lemahnya permintaan untuk smartphone dan TV.
Selain itu, bisnis display-nya, di mana Apple Inc. merupakan salah satu pelanggannya, juga mencatatkan peningkatan laba, kata perusahaan.
Raksasa teknologi Korea Selatan itu mengatakan laba operasi kemungkinan naik menjadi 8,1 triliun won (US$ 6,80 miliar) pada kuartal yang berakhir di Juni. Angka itu jauh di atas perkiraan analis yang disurvei oleh Refinitiv SmartEstimate untuk laba sebesar 6,4 triliun won.
Namun, Samsung mengatakan pendapatannya kemungkinan turun 7% menjadi 52 triliun won dari tahun sebelumnya, sebagaimana dilaporkan Reuters. Perusahaan dijadwalkan untuk merilis rincian pendapatan selengkapnya akhir bulan ini.
Menurut analis, aturan kerja dari rumah (work from home/WFH) dan meningkatnya sistem pembelajaran online di tengah pandemi virus corona (COVID-19) telah menyebabkan kenaikan permintaan chip dan mendorong harga chip memori DRAM.
"Permintaan chip lebih kuat dari yang diharapkan karena COVID-19," kata Park Sung-soon, seorang analis di Cape Investment & Securities.
Menurut CNBC International, harga saham Samsung jatuh pada perdagangan Selasa setelah raksasa teknologi tersebut memposting panduan pendapatan untuk kuartal yang berakhir pada Juni itu.
Saham awalnya naik lebih dari 1% sebelum menghapus kenaikan untuk diperdagangkan anjlok 2% pada pukul 1:13 siang waktu HK / SIN.
(res/res)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Perhatian! Gojek Cetak Laba Operasional di Tengah Pandemi
