
Perhatian! Gojek Cetak Laba Operasional di Tengah Pandemi

Jakarta, CNBC Indonesia- Platform aplikasi on-demand, Gojek mengumumkan layanan-layanan utama Gojek berhasil mencetak laba operasional di luar biaya headquarter (contribution margin positive). Sementara sepanjang tahun total nilai transaksi di dalam platform Gojek group (Gross transaction value/GTV) yang mencapai US$ 12 miliar atau sekitar Rp 170 triliun.
Nilai ini meningkat 10% dibandingkan tahun lalu, dengan pengguna aktif bulanan Gojek yang telah mencapai 38 juta pengguna di seluruh Asia Tenggara.
"Ini pencapaian yang baik, dengan adanya perkembangan ini, kami lebih percaya diri mencapai bisnis sustainability. Untuk mendukung profitabilitas dan ke depannya profit ini bisa diinvestasikan balik untuk inovasi dari cash flow internal sehingga fund raising dari luar bisa lebih sedikit," jelas Co-CEO Gojek Andre Soelistyo di konferensi pers Perayaan Ulang tahun Gojek Ke-10 secara virtual, Kamis (12/11/2020).
Selain itu, Gojek juga mencatat pertumbuhan dompet elektronik GoPay yang berkembang 2,7 kali lipat pada periode Maret-Desember 2020. Kemudian layanan Paylater juga berkembang 2,7 kali lipat, dan donasi melalui GoPay mencapai Rp 102 miliar.
"Ke depannya, kami akan terus mengoptimalisasi pertumbuhan di layanan utama untuk mendukung pertumbuhan bisnis yang berkelanjutan. Kami juga akan terus memperkokoh komitmen dalam mendukung pertumbuhan UMKM dengan memberikan berbagai solusi komprehensif termasuk melalui layanan pembayaran dan finansial yang akan membantu usaha mereka untuk bertahan dan berkembang serta menjadi bagian dari pertumbuhan ekonomi digital di Asia Tenggara," katanya.
Dalam kesempatan yang sama Co-CEO Gojek Kevin Aluwi mengatakan salah satu pendorong utama ekosistem Gojek adalah merchant yang saat ini jumlahnya sudah 900 ribu. Pihaknya juga akan terus mendorong digitalisasi merchant yang secara jangka panjang akan menjadi tren yang positif.
"Dibutuhkan kestabilan usaha di masa ini dan terus responsif pada kebiasaan hidup masyarakat, ada satu data menarik GTV layanan pengantaran grocery naik 500% di 2020," kata Kevin.
Sebelumnya layanan pengantaran belanja ini sudah ada sejak lama namun perkembangannya tidak sebaik industri online lain. Dalam kondisi pandemi ini masyarakat banyak memilih online dan ini berdampak positif pada ekosistem Gojek.
"Kami menawarkan solusi yang one stop solution, memudahkan segala macam pertumbuhannya. Di luar produk tadi kami memberikan akses ke fasilitas permodalan kepada mitra dan juga bermitra dengan pemerintah," kata dia.
Untuk bisnis global, menurutnya Gojek akan terus berinvestasi pada teknologi dan sumber daya manusia, demi meningkatkan user experience dan meningkatkan efisiensi untuk bisnis yang berkelanjutan. Salah satu investasi strategis yang dilakukan Gojek pada 2020 adalah mengintegrasikan aplikasi Gojek secara global di Indonesia, Singapura, Vietnam dan Thailand.
Hal ini merupakan langkah strategis untuk memperkuat brand Gojek di pasar internasional sekaligus memberikan keleluasaan untuk percepatan pengembangan layanan di negara-negara Gojek beroperasi.
"Kami ingin masyarakat Asia Tenggara merasakan bagusnya layanan yang ada di Indonesia agar bisa hadir dengan cepat disana. Mudah-mudahan dengan teknologi yang lebih baik, kami bisa menjangkau pasar internasional yang lebih luas," tutup Andre.
(dob/dob)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Investor Gojek Galang Rp 1,4 T Buat Modali Startup Baru