Tesla Versus Toyota, Siapa Juaranya?

Yuni Astutik, CNBC Indonesia
05 July 2020 21:27
Tesla Roadster (Tesla.com)
Foto: Tesla Roadster (Tesla.com)

Jakarta, CNBC Indonesia - Dua merek besar produsen mobil dunia Tesla dan Toyota punya karakternya masing-masing dan beda generasi. Apakah keduanya layak disandingkan untuk melihat siapa yang lebih unggul.

Mengutip Business Insider, Minggu (5/7/2020) pada 2019 Toyota berhasil menjual 11 juta unit kendaraan. Sementara Tesla hanya menjual kurang dari 300 ribu unit kendaraan.

Para investor memperkirakan Tesla akan mencetak harga US$ 1,208 per saham (ini merupakan harga penutupan perdagangan Kamis, 2 Juli 2020). Di masa depan, dengan pertumbuhan yang signifikan dan lebih banyak lagi, menawarkan margin keuntungan yang menjanjikan.

Sementara itu, melihat Toyota, adalah perusahaan besar dan telah berusia cukup tua. Namun, masa kejayaannya bisa saja berakhir. Namun, apakah Tesla benar-benar bernilai lebih dari Toyota? 

 Waktu

Toyota terus tumbuh dalam jangka waktu yang lama. Toyota menjadi perusahaan dengan nilai yang luar biasa selama beberapa dekade. Selanjutnya melihat Tesla, meski belum berusia cukup lama, namun Tesla telah dianggap sebagai perusahaan yang serupa untuk waktu yang jauh lebih pendek.

Eksekusi

Margin laba Toyota tercatat kurang dari 10% dan mengingat keadaan pasar mobil global, Toyota tidak bisa berharap untuk pertumbuhan luar biasa. Investor melihat Toyota berdasarkan kemampuannya menghadapi pasar setiap tahunnya.

Pertumbuhan

Nilai Tesla menjadi pertaruhan besar bahwa perusahaan energi sekaligus transportasi yang berkelanjutan bisa sangat menguntungkan di masa depan. Investor Toyota juga mengharapkan keuntungan di masa depan, tetapi dalam konteks bisnis yang stabil dan dapat diprediksi.

Volatilitas

Seperti halnya perusahaan publik, harga saham Toyota bergerak naik dan turun selama beberapa dekade. Tetapi sejak pemulihan dari krisis keuangan dimulai, produsen mobil telah stabil sehingga menjadi semacam tempat yang aman.

Selanjutnya, Tesla dinilai sama sekali tidak stabil. Setahun yang lalu, Tesla diperdagangkan di sekitar US$ 400 yang kemudian melonjak menjadi US$ 1.200. Padahal Tesla sama sekali tak melakukan hal yang signifikan, kecuali menjual lebih banyak mobil.

Kepemilikan Investor Institusi

CEO Tesla, Elon Musk memiliki lebih dari 20% saham Tesla dan tidak pernah menjualnya. Sebagian besar dari sisa perusahaan dimiliki oleh investor institusional besar, membuat investor ritel harus berebut jumlah terbatas dari yang tersisa.

Saham "Digoreng" Terlalu Tinggi

Tesla telah menjadi salah satu dari saham-saham yang sudah naik hampir 200% setiap tahun, sehingga harganya sudah melebihi fundamentalnya. Bahkan jika Tesla mencatatkan keuntungan sepanjang 2020, itu sama halnya dengan menjual sebanyak 400.000 kendaraan.

Pendapatan

Tesla telah melakukan pekerjaan yang baik untuk meningkatkan pendapatan selama beberapa tahun terakhir, karena telah meningkatkan produksi dan penjualan. Tetapi Toyota telah menghasilkan lebih dari US$ 200 miliar per tahun selama 20 tahun.

Segmentasi

Tesla perlu tumbuh menjadi segmen pasar yang sudah dimiliki Toyota dan telah ada selama beberapa dekade. Tesla juga perlu memindahkan kendaraan bertenaga gas dari segmen tersebut. Ini akan menjadi sangat mahal untuk dilakukan.

Inovasi

Tesla adalah inovator teknis, sedangkan Toyota adalah inovator proses. Sistem Produksi Toyota merevolusi manufaktur pada 1980-an. Jenis inovasi Tesla cenderung dinilai terlalu tinggi dalam jangka pendek dan undervalued dalam jangka panjang.

Nilai Intrinsik Perusahaan

Toyota bernilai lebih dari US$ 300 miliar, sementara Tesla bernilai kurang dari US$ 200 miliar.

Utang

Toyota mencatat total utang US$ 90 miliar, sedangkan Tesla memiliki $ 13 miliar. Untuk Tesla, itu tidak buruk, dan rasio kas terhadap utang serupa (Toyota memiliki US$ 54 miliar, sementara Tesla memiliki US$ 8,5 miliar). Tetapi Toyota dirancang untuk manajemen jangka panjang, sementara Tesla merupakan perusahaan yang baru tumbuh.

The Great Man, Alias Orang di balik Perusahaan

Tesla identik dengan CEO Elon Musk dan visinya tentang perusahaan energi berkelanjutan. Misalnya dia mundur dari perusahaan, harga saham akan runtuh. Akio Toyoda adalah Presiden Toyota sekaligus cucu pendiri Toyota. Tetapi jika dia memutuskan untuk pensiun maka hanya akan berpengaruh sedikit sekali ke perusahaan.

Biaya Eksternal

Tesla sedang membangun ekosistem mobil listrik dan telah menginvestasikan miliaran dalam infrastruktur pengisian cepat global. Nilai Toyota dibangun di atas sistem pengisian bahan bakar gas yang tidak membutuhkan biaya apa pun.

Perusahaan Sejenis

Tesla telah melampaui nilai setiap pembuat mobil AS lainnya seperti Ford, General Motors, dan FCA. Tetapi pabrikan mobil tersebut, seperti Toyota, sudah berjalan bertahun-tahun.

Kesimpulan

Intinya adalah bahwa Toyota telah sangat berharga, secara finansial dan sebagai perusahaan selama beberapa dekade. Sementara Tesla telah mencapai nilai tersebut kurang dari setahun.


(hoi/hoi)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Geser Toyota, Tesla Jadi Penguasa Otomotif Terbesar di Dunia

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular