
Trump Batasi TKA Masuk AS, Google & Facebook Cs Ngamuk

Jakarta, CNBC Indonesia - Perusahaan raksasa teknologi seperti Google, Facebook, dan Amazon mengkritik keputusan Presiden Donald Trump yang membatasi tenaga kerja asing (TKA) masuk ke Amerika Serikat (AS).
Kemarin (22/6/2020), Trump mengeluarkan kebijakan untuk menghentikan sementara penerbitan visa kerja bagi TKA berketerampilan tinggi hingga akhir tahun untuk mencegah pekerja imigran masuk ke AS.
Kebijakan ini akan melarang sekitar 525.000 orang untuk masuk AS, termasuk 170.000 warga negara asing (WNA) yang telah memegang green card yang dilarang memasuki AS sejak April 2020, The Wall Street Journal melaporkan.
Kebijakan ini tidak berlaku pada TKA yang sudah memiliki visa kerja. Kebijakan ini untuk menyelamatkan tenaga kerja domestik yang sedang kesulitan untuk mendapatkan pekerjaan karena virus corona Covid-19. Pada Februari dan Maret 2020, pengangguran naik empat kali lipat.
Chief Counsel Microsoft Brad Smith mengatakan sekarang bukan waktunya untuk memecah belah bangsa dari talenta dunia atau menciptakan ketidakpastian dan kegelisahan.
"Imigran memainkan peran penting di perusahaan kita dan mendukung infrastruktur kritis negara kita. Mereka berkontribusi pada negara ini pada saat kita sangat membutuhkannya," jelasnya seperti dikutip dari CNet, Selasa (23/6/2020).
Juru Bicara Amazon menyebut kebijakan ini 'picik' dan menyuarakan penentangan akan pembatasan TKA berskill tinggi.
"Mencegah profesional berketerampilan tinggi memasuki negara itu dan berkontribusi pada pemulihan ekonomi Amerika, menempatkan daya saing global Amerika dalam risiko," terangnya.
"Kami berterima kasih pada karyawan Amazon yang datang dari seluruh dunia ke AS untuk berinovasi dalam produk dan layanan baru bagi pelanggan kami,"
Hal yang sama diungkapkan oleh oleh Juru bicara Google Jose Castaneda. Menurutnya imigran tidak hanya memicu terobosan teknologi dan menciptakan bisnis serta pekerjaan baru tetapi juga memperkaya Amerika.
"Imigrasi telah berkontribusi besar pada kesuksesan ekonomi Amerika, menjadikannya pemimpin global dalam bidang teknologi, dan juga Google sebagai perusahaan saat ini," kata CEO Google Sundar Pichai melalui twitter pribadinya. "Kecewa dengan deklarasi hari ini - kami akan terus bersama dengan imigran dan bekerja untuk memperluas kesempatan bagi semua."
Facebook mengatakan pengumuman Trump mencoba memanfaatkan pandemi untuk membatasi imigrasi tetapi akan membuat pemulihan ekonomi negara lebih sulit.
"Amerika adalah negara imigran dan ekonomi dan negara kita diuntungkan ketika kita mendorong orang-orang berbakat dari seluruh dunia untuk hidup, bekerja, dan berkontribusi di sini," kata juru bicara Facebook.
"Pemegang visa yang sangat terampil memainkan peran penting dalam mendorong inovasi - di Facebook dan di organisasi di seluruh negeri - dan itu adalah sesuatu yang harus kita dorong, bukan batasi."
(roy/roy)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Trump Bakal Batasi TKA Masuk AS, Demi Lindungi Pekerja Lokal
