
Bos Moderna Sesumbar Vaksin Covid-19 Buatannya Bakal Berhasil

Uniknya, perusahaan Moderna tak seperti perusahaan raksasa Johnson & Johnson dan Merck, yang memiliki banyak produk kesehatan di pasaran. Bancel memaparkan lima alasan mengapa perusahaan berusia 10 tahun ini dapat merampungkan vaksin lebih cepat dibandingkan lainnya.
Pertama, Moderna menggunakan teknologi messenger RNA, yakni cara untuk mengirimkan instruksi genetik ke sel-sel tubuh untuk membuat protein.
Vaksin yang disebut mRNA-1273 ini menginstruksikan penyandian protein lonjakan virus corona yang memiliki nama resmi SARS-CoV-2. Setelah sel-sel tubuh membaca instruksi dan membuat protein, sistem kekebalan tubuh akan meningkatkan respon untuk melindungi diri dari virus tersebut.
Dikabarkan Moderna memberikan dosis vaksin pertama kepada mitranya di National Institute of Allergy and Infectious Diseases hanya dalam 42 hari.
Kedua, vaksin mRNA-1273 ini adalah vaksin kesepuluh yang dibawa ke dalam uji klinis manusia. Sebelum adanya COVID-19, Moderna sempat membuat vaksin terhadap CMV atau cytomegalovirus.
Ketiga, Moderna sebelumnya sempat membuat vaksin penyakit Sindrom Pernafasan Timur Tengah atau MERS yang disebabkan oleh keluarga coronavirus yang sama dengan virus yang menyebabkan COVID-19.
Meskipun vaksin MERS itu tidak memasuki uji coba terhadap manusia, proyek vaksin ini merupakan kolaborasi dengan National Institutes of Health.
Sedangkan alasan keempat dan kelima adalah perusahaan Moderna memiliki pabrik sendiri di Norwood, Massachusetts. Pabrik yang "sepenuhnya digital" dan "sepenuhnya terintegrasi" ini menggunakan mesin untuk menghindari kesalahan manusia.
Bancel mengatakan "kami membuat bahan baku penting kami. Kami membuat mRNA; kami merumuskannya dalam lipid."
"Jika kita memiliki pabrik produsen kontrak, kita mungkin masih dalam praklinis (atau tahap sebelum pencobaan manusia)," papar Bancel, menambahkan alasan tambahan, yakni bakat dirinya dalam menjalin hubungan dengan orang yang tepat.
(roy/roy)