
Catat Yah! China Janji Tak Monopoli Vaksin Covid-19
Redaksi, CNBC Indonesia
07 June 2020 12:42

Jakarta, CNBC Indonesia - China berjanjikan akan menjadikan vaksin virus Covid-19 sebagai barang publik atau tidak monopoli jika penangkal virus ini ditemukan. Hal ini disampaikan Menteri Sains dan Teknologi China Wang Zhigang, seperti dilansir dari Reuters, Minggu (7/6/2020).
Menurut Wang Zhigang, China akan meningkatkan kerja sama internasiona jika berhasil mengembangkan vaksin virus corona Covid-19 baru. China juga akan menjadikan vaksin corona sebagai 'barang milik publik' secara global ketika sudah siap.
Dalam catatan World Health Organization (WHO) ada 8 vaksin corona yang sedang diujicobakan ke manusia. Empat vaksin tersebut dikembangkan di China. Sisanya, dua Amerika Serikat (AS), Satu di Jerman dan satu di Inggris.
Empat vaksin corona dari China adalah CanSino Biological Inc dan Beijing Institute of Biotechnology; Wuhan Institute of Biological Products dan Sinopham; dan Sinovac. Vaksin corona AS dikembangkan Inovio Pharmaceuticals dan Moderna. Inggris oleh University of Oxford dan Jerman oleh BioNTech menggandeng Fosun Pharma dan Pfizer.
Dari ke delapan vaksin ini yang terdepan adalah vaksin buatan CanSino Biological Inc dan Beijing Institute of Biotechnology. Vaksinnya bernama Ad5-nCoV.I ni satu-satunya vaksin yang sedang menjalani uji coba fase 2.
Vaksin ini menggunakan gabungan virus hidup dan protein rekombinan yang digunakan untuk menghasilkan protein antigen untuk memicu produksi antibodi terhadap virus corona.
(roy/roy) Next Article Varian Covid Baru Diciptakan di Lab, Tingkat Kematian 80%
Menurut Wang Zhigang, China akan meningkatkan kerja sama internasiona jika berhasil mengembangkan vaksin virus corona Covid-19 baru. China juga akan menjadikan vaksin corona sebagai 'barang milik publik' secara global ketika sudah siap.
Dari ke delapan vaksin ini yang terdepan adalah vaksin buatan CanSino Biological Inc dan Beijing Institute of Biotechnology. Vaksinnya bernama Ad5-nCoV.I ni satu-satunya vaksin yang sedang menjalani uji coba fase 2.
Vaksin ini menggunakan gabungan virus hidup dan protein rekombinan yang digunakan untuk menghasilkan protein antigen untuk memicu produksi antibodi terhadap virus corona.
(roy/roy) Next Article Varian Covid Baru Diciptakan di Lab, Tingkat Kematian 80%
Most Popular