
Apakah Sudah Ada Vaksin untuk Covid-19?
Redaksi, CNBC Indonesia
28 May 2020 17:52

Jakarta, CNBC Indonesia - Peneliti di seluruh dunia sedang mengembangkan cara untuk mengatasi virus corona Covid-19. Lantas apakah sudah ada vaksin untuk Covid-19?
Sayangnya hingga kini belum ditemukan vaksin Covid-19. World Health Organization (WHO) mencatat hingga 27 Mei 2020 sudah ada 10 vaksin Covid-19 yang diujikan ke manusia.
Lima di antaranya dikembangkan oleh perusahaan China. Yakni, Beijing Institute of Biotechnology & Cansino Biological; Sinovac Biotech; Institute of Medical Biology Chinese Academy of Medical Sciences; dan dua vaksin dari Wuhan Institute of Biological Products & Sinopharm.
Sisanya: Inovio Pharmaceuticals; BioNtech & Pfizer; Moderna; University of Oxford & AstraZeneca; dan Novavax.
Dari 10 vaksin ini yang paling maju adalah vaksin dari Beijing Institute of Biotechnology & Cansino Biological, University of Oxford & AstraZeneca, dan Moderna. Ketiga vaksin ini sudah memasuki uji klinis fase II di mana obat ini sudah dicobakan pada banyak orang dengan rentan usia yang lebih luas, pada anak-anak dan orang tua.
Vaksin yang dikembangkan oleh Moderna dan Beijing Institute of Biotechnology diklaim berhasil membentuk antibodi penawar dalam uji klinis tahap awal.
"Hasil ini merupakan tonggak penting," ujar Wei Chen, profesor di Institut Bioteknologi Beijing dan pemimpin penelitian kepada para media, seperti dikutip dari CNBC International, Kamis (28/5/2020).
"Namun harus ditafsirkan dengan hati-hati. Tantangan dalam pengembangan vaksin Covid-19 belum pernah terjadi sebelumnya, dan kemampuan untuk memicu respons kekebalan ini tidak selalu menunjukkan bahwa vaksin tersebut akan melindungi manusia dari Covid-19."
(roy/roy) Next Article Sikap WHO Vaksin Covid-19 Pertama dengan Kedua Beda Merek
Sayangnya hingga kini belum ditemukan vaksin Covid-19. World Health Organization (WHO) mencatat hingga 27 Mei 2020 sudah ada 10 vaksin Covid-19 yang diujikan ke manusia.
Lima di antaranya dikembangkan oleh perusahaan China. Yakni, Beijing Institute of Biotechnology & Cansino Biological; Sinovac Biotech; Institute of Medical Biology Chinese Academy of Medical Sciences; dan dua vaksin dari Wuhan Institute of Biological Products & Sinopharm.
Dari 10 vaksin ini yang paling maju adalah vaksin dari Beijing Institute of Biotechnology & Cansino Biological, University of Oxford & AstraZeneca, dan Moderna. Ketiga vaksin ini sudah memasuki uji klinis fase II di mana obat ini sudah dicobakan pada banyak orang dengan rentan usia yang lebih luas, pada anak-anak dan orang tua.
Vaksin yang dikembangkan oleh Moderna dan Beijing Institute of Biotechnology diklaim berhasil membentuk antibodi penawar dalam uji klinis tahap awal.
"Hasil ini merupakan tonggak penting," ujar Wei Chen, profesor di Institut Bioteknologi Beijing dan pemimpin penelitian kepada para media, seperti dikutip dari CNBC International, Kamis (28/5/2020).
"Namun harus ditafsirkan dengan hati-hati. Tantangan dalam pengembangan vaksin Covid-19 belum pernah terjadi sebelumnya, dan kemampuan untuk memicu respons kekebalan ini tidak selalu menunjukkan bahwa vaksin tersebut akan melindungi manusia dari Covid-19."
(roy/roy) Next Article Sikap WHO Vaksin Covid-19 Pertama dengan Kedua Beda Merek
Most Popular