
WHO Suspend Uji Obat Covid-19 yang Dikonsumsi Trump
Redaksi, CNBC Indonesia
26 May 2020 08:46

Jakarta, CNBC Indonesia - World Health Organization (WHO) menangguhkan sementara (suspend) uji coba obat malaria hydroxychloroquine ke pasien COVID-19 dengan alasan keamanan. Obat ini dikonsumsi Presiden AS Donald Trump untuk cegah infeksi corona.
Hal ini diungkapkan oleh Director General WHO Tedros Adhanom dalam konferensi pers di Jenewa, Swiss, yang dilansir CNBC Indonesia dari Reuters, Selasa (26/5/2020).
"Grup eksekutif telah menerapkan penghentian sementara uji hydroxycholoroquine dalam Solidarity Trial, data keamanan obat ini sedang diriview oleh dewan pemantau keamanan data," ujarnya.
Solidarity Trial adalah sebuah kelompok yang terdiri dari rumah sakit rujukan Covid-19 di seluruh dunia yang mendaftarkan pasiennya untuk mengikuti uji hydroxychloroquine.
Bila hydroxychloroquine dihentikan sementara uji cobanya, WHO masih mengizinkan uji klinis pengobatan potensial lainnya mengatasi Covid-19.
WHO sebelumnya tidak merekomendasikan penggunaan hydroxychloroquine untuk mengobati atau mencegah infeksi virus corona kepada pasien. Tetapi obat ini dikonsumsi Presiden Donald Trump agar tak tertular corona.
Trump mengakui telah mengkonsumsi hydroxychloroquine dikombinasikan dengan zinc. Trump merujuk pada penelitian medis dari New York yang menyarankan penggabungan hidroklorokuin dengan zinc sulfate sebagai antivirus untuk pengobatan COVID-19.
melansir CNBC International, setelah dua minggu mengkonsumsi, Trump mengaku sudah tidak lagi mengkonsumsi obat malaria ini.
"Selesai, baru saja selesai [hydroxychloroquine]," ujar Trump. "Ngomong-ngomong, saya masih tetap di sini."
Mengutip New York Times, Hydroxychloroquine memiliki efek samping. Obat ini tidak aman untuk orang-orang yang memiliki kelainan irama jantung, masalah mata yang melibatkan retina, atau penyakit hati atau ginjal. Kemungkinan efek samping lainnya termasuk mual, diare, perubahan suasana hati dan ruam kulit.
(roy/roy) Next Article Disebut Obat Corona, Chloroquine Dijual Bebas di e-Commerce
Hal ini diungkapkan oleh Director General WHO Tedros Adhanom dalam konferensi pers di Jenewa, Swiss, yang dilansir CNBC Indonesia dari Reuters, Selasa (26/5/2020).
Bila hydroxychloroquine dihentikan sementara uji cobanya, WHO masih mengizinkan uji klinis pengobatan potensial lainnya mengatasi Covid-19.
WHO sebelumnya tidak merekomendasikan penggunaan hydroxychloroquine untuk mengobati atau mencegah infeksi virus corona kepada pasien. Tetapi obat ini dikonsumsi Presiden Donald Trump agar tak tertular corona.
Trump mengakui telah mengkonsumsi hydroxychloroquine dikombinasikan dengan zinc. Trump merujuk pada penelitian medis dari New York yang menyarankan penggabungan hidroklorokuin dengan zinc sulfate sebagai antivirus untuk pengobatan COVID-19.
melansir CNBC International, setelah dua minggu mengkonsumsi, Trump mengaku sudah tidak lagi mengkonsumsi obat malaria ini.
"Selesai, baru saja selesai [hydroxychloroquine]," ujar Trump. "Ngomong-ngomong, saya masih tetap di sini."
Mengutip New York Times, Hydroxychloroquine memiliki efek samping. Obat ini tidak aman untuk orang-orang yang memiliki kelainan irama jantung, masalah mata yang melibatkan retina, atau penyakit hati atau ginjal. Kemungkinan efek samping lainnya termasuk mual, diare, perubahan suasana hati dan ruam kulit.
(roy/roy) Next Article Disebut Obat Corona, Chloroquine Dijual Bebas di e-Commerce
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular