
Peneliti LAPAN: Virus Corona Berpotensi Hidup di Udara 3 Jam
Muhammad Iqbal, CNBC Indonesia
19 May 2020 18:56

Jakarta, CNBC Indonesia - Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) RI bersama Pemerintah Provinsi Jawa Barat, Institut Teknologi Bandung (ITB), dan Masyarakat Ahli Penginderaan Jauh Indonesia (MAPIN) selenggarakan webinar bertemakan "Evaluasi dan Indirect Impact COVID-19 di Jawa Barat".PSBB
Dalam kesempatan itu, peneliti lingkungan atmosfer LAPAN RI Sumaryati selaku narasumber menjelaskan kesimpulan paparannya mengenai Studi Pengaruh Parameter Cuaca Terhadap Lifetime Bio-aerosol Corona Virus Disease (COVID-19).
"COVID-19 berpotensi menjadi bio-aerosol yang dapat terbawa angin dengan viability virus di udara sekitar 3 jam, sehingga mata rantai penyebarannya bukan hanya dengan menjaga jarak sejauh dua meter, diperlukan upaya untuk mengisolasi sumber dan menggunakan alat perlindungan diri berupa masker dan face shield," kata Sumaryati pada Senin (18/5/2020) seperti dikutip laman resmi LAPAN RI, Selasa (19/5/2020).
Ia juga mengatakan cuaca Indonesia relatif mendukung dalam menekan penyebaran Covid-19 (kelembapan dan temperatur tinggi). Namun, kedisiplinan perilaku manusia dalam menjaga kebersihan adalah faktor yang lebih penting dalam memutus mata rantai penyebaran virus corona baru penyebab Covid-19.
"Sebagai bencana, sebenarnya pandemi Covid-19 dapat memberikan harapan untuk kehidupan manusia yang lebih baik," ujarnya.
(miq/roy) Next Article Merasa Beruntung Belum Kena Covid? Bisa Jadi ini Penyebabnya
Dalam kesempatan itu, peneliti lingkungan atmosfer LAPAN RI Sumaryati selaku narasumber menjelaskan kesimpulan paparannya mengenai Studi Pengaruh Parameter Cuaca Terhadap Lifetime Bio-aerosol Corona Virus Disease (COVID-19).
"COVID-19 berpotensi menjadi bio-aerosol yang dapat terbawa angin dengan viability virus di udara sekitar 3 jam, sehingga mata rantai penyebarannya bukan hanya dengan menjaga jarak sejauh dua meter, diperlukan upaya untuk mengisolasi sumber dan menggunakan alat perlindungan diri berupa masker dan face shield," kata Sumaryati pada Senin (18/5/2020) seperti dikutip laman resmi LAPAN RI, Selasa (19/5/2020).
Ia juga mengatakan cuaca Indonesia relatif mendukung dalam menekan penyebaran Covid-19 (kelembapan dan temperatur tinggi). Namun, kedisiplinan perilaku manusia dalam menjaga kebersihan adalah faktor yang lebih penting dalam memutus mata rantai penyebaran virus corona baru penyebab Covid-19.
"Sebagai bencana, sebenarnya pandemi Covid-19 dapat memberikan harapan untuk kehidupan manusia yang lebih baik," ujarnya.
(miq/roy) Next Article Merasa Beruntung Belum Kena Covid? Bisa Jadi ini Penyebabnya
Most Popular