
1,2 Juta Data Pengguna Dikabarkan Bocor, Bhinneka Minta Maaf
Roy Franedya, CNBC Indonesia
12 May 2020 16:56

Jakarta, CNBC Indonesia - Bhinneka.com menyampaikan perkembangan resmi terkait dugaan kebocoran 1,2 juta data pengguna. e-Commerce yang didirikan Hendrik Tio ini mengungkapkan masih melakukan investigasi atas kasus ini.
Chief of Commercial and Omnichannel Bhinneka.Com Vensia Tjhin mengatakan saat ini, pihaknya terus melakukan investigasi mengenai kebenaran berita tersebut dan juga melakukan investigasi di internal sistem Bhinneka sehubungan dengan dugaan tersebut bersama BSSN (Badan Siber dan Sandi Negara).
"Sebelumnya kami mohon maaf atas ketidaknyamanan dan kemungkinan kekhawatiran yang muncul, sehubungan dengan pemberitaan peretasan data akun pengguna Bhinneka.Com," ujarnya dalam keterangan pers, Selasa (12/5/2020).
Vensia Tjhin menambahkan keamanan dan kenyamanan pelanggan saat berbelanja di Bhinneka.Com selalu menjadi prioritas dan perusahanan telah menerapkan standar keamanan global PCI DSS (Payment Card Industry Data Security Standard) dari TUV Rheinland untuk melindungi pelanggan kami.
"Kami informasikan juga bahwa password pelanggan di database selalu dienkripsi. Kami tidak menyimpan data kartu kredit ataupun debit, semua data pembayaran langsung terkoneksi dengan payment gateway. Selain itu tidak ada uang elektronik atau digital goods lainnya yang datanya tersimpan di sistem kami," ujar Vensia.
Namun menghindari aksi hacker yang mencuri data, Vensia Tjhin menyarankan pengguna melakukan empat langkah ini:
(roy/miq) Next Article Waduh! Setelah Tokopedia, Kini Data User di Bhinneka Bocor?
Chief of Commercial and Omnichannel Bhinneka.Com Vensia Tjhin mengatakan saat ini, pihaknya terus melakukan investigasi mengenai kebenaran berita tersebut dan juga melakukan investigasi di internal sistem Bhinneka sehubungan dengan dugaan tersebut bersama BSSN (Badan Siber dan Sandi Negara).
"Kami informasikan juga bahwa password pelanggan di database selalu dienkripsi. Kami tidak menyimpan data kartu kredit ataupun debit, semua data pembayaran langsung terkoneksi dengan payment gateway. Selain itu tidak ada uang elektronik atau digital goods lainnya yang datanya tersimpan di sistem kami," ujar Vensia.
Namun menghindari aksi hacker yang mencuri data, Vensia Tjhin menyarankan pengguna melakukan empat langkah ini:
- Mengganti password secara berkala dan ini saat yang tepat untuk mengganti yang baru.
- Tidak menggunakan password yang sama untuk berbagai layanan.
- Menggunakan email yang berbeda untuk aktivitas transaksi online.
- Segera gunakan strong password: minimum 8 (delapan) karakter, kombinasi huruf besar dan kecil, kombinasi angka, jangan gunakan identitas atau informasi terkait dengan diri Anda, dan kombinasi simbol.
(roy/miq) Next Article Waduh! Setelah Tokopedia, Kini Data User di Bhinneka Bocor?
Most Popular