Berkah WFH, Transformasi Digital Semakin Cepat

dob, CNBC Indonesia
06 May 2020 21:41
MDI Ventures
Foto: MDI Ventures
Jakarta, CNBC Indonesia - Pandemi virus corona membuat transformasi digital terjadi lebih cepat dari yang seharusnya salah satunya dari sisi bisnis.

AVP Synergy Telkom Group, Kuncoro Wastuwibowo mengatakan digital menjadi suatu keniscayaan di era saat ini. Namun perannya menjadi begitu cepat akibat virus corona.

"Ini (COVID-19) hanya mempercepat orang beralih. Salah satunya adalah bekerja dari rumah atau WFH," katanya dalam webinar series Telkom dan MDI Ventures "How Technology Can Support WFH, Work From Home, di Jakarta, Rabu (6/5/2020).

"Apa yang kita rasakan sekarang yaitu WFH, rapat online, webinar, itu bukan the new normal. Hanya memindahkan behavior normal ke dunia maya," imbuhnya.


Telkom Group melalui MDI Ventures membina beberapa startup, dua diantaranya adalah jawaban bagaimana bekerja dari rumah bisa tetap dilakukan di tengah kondisi saat ini. Yang pertama adalah Qiscus dan kedua adalah PrivyID.

Qiscus merupakan startup binaan MDI Ventures sejak 2013. Ada tiga fitur yang disediakan oleh Qiscus dalam mendukung WFH. Internal Communication, Chat hingga Video Call.

CTO Qiscus, Evan Purnama mencatat pengguna Qiscus meningkat 60-70% saat pandemi terjadi. Klien atau perusahaan yang menggunakan layanan pada Qiscus juga beragam.

"Healthcare, service provider dan education itu yang kenaikannya signifikan," tegasnya.

Berikutnya adalah PrivyID, perusahaan penyelenggara Tanda Tangan Digital (Digital Signature) dan Elektronik yang sah dan mengikat secara hukum. CEO PrivyID, Marshall Pribadi mengatakan PrivyID memungkinkan sebuah tanda tangan tetap bisa dilakukan meski terkendala jarak karena tak bisa bertatap langsung.

"Daripada kirim dokumen menggunakan jasa pengiriman, ini tentu lebih murah," ujarnya.

Dia juga mengatakan, PrivyID bisa melakukan data transfer dengan provider lain di luar negeri. Maksudnya, jika sebuah perusahaan harus membubuhkan tanda tangan dengan pihak lain, sementara lokasinya berada di luar negeri dengan provider atau penyedia layanan tanda tangan digital lain, hal ini bisa dilakukan.

Namun dia menekankan, gunakan provider yang tersertifikasi oleh pemerintah, dalam hal ini Kementerian Komunikasi dan Informatika.

Terkait tanda tangan digital tersebut Legal Experts, Edmon Makarim mengatakan dalam setiap transaksi elektronik, wajib hukumnya menggunakan tanda tangan elektronik. Dia menegaskan, usahakan menggunakan provider yang terdaftar di pemerintah.

"Walau (dokumen yang ditandatangani) bisa saja dibilang sebagai akta bawah tanah, tapi adanya campur tangan pemerintah itu akan menjadi otentik. Pakailah tanda tangan elektronik yang buatan Indonesia," tegasnya.

Sebagai informasi, webinar series yang merupakan program Indonesia Bergerak dibawahi oleh Telkom dan MDI Ventures kali ini adalah yang kedua. Webinar ini menerima pendaftaran dari 353 orang, sementara yang mengikuti sesi sebanyak 206 orang. Adapun tema besar dalam Webinar series ini adalah "Indonesia bergerak Initiatives to Fight COVID-19".

Webinar series berikutnya juga tak kalah menarik yang akan digelar setiap Rabu. Pada series 3 yaitu 13 Mei 2020 tema nya adalah "Tech Startups Role During COVID-19 Pandemic".



Series keempat atau terakhir yang merupakan puncak acara akan digelar pada 20 Mei 2020. Dengan tema "Artificial Intelligence & Machine Learning to Fight COVID-19", webinar ini akan diisi oleh orang-orang yang kompeten di bidangnya, salah satunya adalah CSO Telkom Group, Achmad Sugiarto.

Bagi yang berminat bergabung dalam webinar ini, bisa mendaftar terlebih dahulu yaitu melalui website goers.co/btw2020 dan ikuti panduannya. Peserta bisa mulai bergabung 15 menit sebelum acara dimulai.
(dob/dob) Next Article Merasa Beruntung Belum Kena Covid? Bisa Jadi ini Penyebabnya

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular