Andai Saja Google Mau Dengar Saran Karyawan Buat Caplok Zoom

Redaksi, CNBC Indonesia
06 May 2020 09:57
Small toy figures are seen in front of Google logo in this illustration picture, April 8, 2019. REUTERS/Dado Ruvic/Illustration
Foto: Google (REUTERS/Dado Ruvic)
Jakarta, CNBC Indonesia - Wabah virus corona Covid-19 membuat pengguna startup video telekonferensi Aplikasi Zoom meningkat tajam. Berkah pada Zoom ini jadi kenyataan pahit bagi Google karena tak mencaplok startup bikinan Eric Yuan ini.

The Information melaporkan dan dilansir Business Insider, Rabu (6/5/2020), dahulu Zoom sangat populer di Google. Ribuan karyawan Google memilih menggunakan Zoom dari pada produk Google Meet Hangouts, aplikasi video konferensi buatan Google.


Beberapa insinyur Google Cloud pun menganjurkan manajemen untuk mencaplok Zoom pada 2018. Ketika itu harga Zoom dianggap 'masuk akal' dan telah dilakukan perhitungan biaya untuk menjalankan Zoom di server Google.

Sayangnya pembicaraan hanya berhenti di situ. Tidak ada diskusi lanjutan untuk merealisasikan rencana tersebut. "Perusahaan tidak pernah secara serius mengevaluasi mencaplok Zoom," ujar Juru Bicara Google Cloud.

Andai saja akuisisi terjadi, Google kini sudah menjadi salah satu pemain dominan dalam bisnis video konferensi. Kenyataannya, Google kini menjadi kompetitor Zoom melalui Google Meet.

Berdasarkan laporan perusahaan, pada Desember 2019 jumlah peserta rapat Zoom hanya 10 juta namun pada Maret peserta rapat melalui aplikasi Zoom sudah mencapai 300 juta peserta.

Sebelumnya, Google melarang aplikasi Zoom terinstall di laptop dan komputer kantor karena alasan keamanan. Namun perusahaan masih mengizinkan karyawan mengakses layanan ini melalui web browser dan ponsel pribadi.

[Gambas:Video CNBC]




(roy/roy) Next Article Google Larang Karyawan Pakai Aplikasi Zoom Buat Rapat Online

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular