China Kian Terdepan Dalam Uji Vaksin Corona, Ini Buktinya!
30 April 2020 11:55
Foto: CNBC Indonesia TV
Jakarta, CNBC Indonesia - China kembali memberikan izin uji klinis calon vaksin virus corona Covid-19. Vaksin keempat ini mulai diujicobakan ke manusia pada 28 April 2020.
Vaksin ini dikembangkan oleh China National Biotec Group dan perusahaan akan merekrut 32 sukarelawan untuk disuntikkan vaksin yang tak aktif. Ini artinya, vaksin ini memasuki uji klinis fase pertama.
"Tes akan dilakukan di Provinsi Henan di China Tengah," ujar Juru Bicara China National Biotec Group, seperti dilansir dari Daily Mail, Kamis (30/4/2020). Perusahaan mengklaim pabriknya bisa memproduksi 100 juta dosis jika vaksin ini berhasil.
Sebelumnya, sudah ada tiga vaksin corona buat China yang diujicobakan ke manusia. Pertama, vaksin milik CanSino Biological In dan Beijing Institute yang sudah melakukan uji fase kedua.
Kedua, vaksin buatan Beijing Institute of Biological Products dan Wuhan Institute of Biological Product yang melakukan uji fase pertama. Ketiga, vaksin buatan Sinavac juga sedang ujicoba fase pertama
Menurut Gao Fu Kepala Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit China, vaksin corona yang saat ini berada di fase 2 atau fase 3 uji klinis dapat tersedia ketika terjadi gelombang kedua wabah
"Kami berada di garis depan untuk pengembangan vaksin, dan kami mungkin memiliki vaksin yang siap untuk penggunaan darurat pada bulan September," kata Gao Fu, seperti dilansir dari South China Morning Post (SCMP).
"Vaksin yang baru dikembangkan ini, yang masih dalam uji klinis fase dua atau fase tiga, dapat digunakan untuk beberapa kelompok khusus orang, misalnya petugas kesehatan," ujarnya.
"Kami mungkin memiliki vaksin untuk populasi sehat awal tahun depan", tetapi ia menekankan bahwa kelayakannya akan bergantung pada "kemajuan perkembangan uji coba".
World Health Organization (WHO) mencatat ada 120 vaksin yang sedang dikembangkan diseluruh dunia dengan 6 sedang diuji ke manusia.
(roy/roy)
Vaksin ini dikembangkan oleh China National Biotec Group dan perusahaan akan merekrut 32 sukarelawan untuk disuntikkan vaksin yang tak aktif. Ini artinya, vaksin ini memasuki uji klinis fase pertama.
"Tes akan dilakukan di Provinsi Henan di China Tengah," ujar Juru Bicara China National Biotec Group, seperti dilansir dari Daily Mail, Kamis (30/4/2020). Perusahaan mengklaim pabriknya bisa memproduksi 100 juta dosis jika vaksin ini berhasil.
Sebelumnya, sudah ada tiga vaksin corona buat China yang diujicobakan ke manusia. Pertama, vaksin milik CanSino Biological In dan Beijing Institute yang sudah melakukan uji fase kedua.
Kedua, vaksin buatan Beijing Institute of Biological Products dan Wuhan Institute of Biological Product yang melakukan uji fase pertama. Ketiga, vaksin buatan Sinavac juga sedang ujicoba fase pertama
Menurut Gao Fu Kepala Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit China, vaksin corona yang saat ini berada di fase 2 atau fase 3 uji klinis dapat tersedia ketika terjadi gelombang kedua wabah
"Kami berada di garis depan untuk pengembangan vaksin, dan kami mungkin memiliki vaksin yang siap untuk penggunaan darurat pada bulan September," kata Gao Fu, seperti dilansir dari South China Morning Post (SCMP).
"Vaksin yang baru dikembangkan ini, yang masih dalam uji klinis fase dua atau fase tiga, dapat digunakan untuk beberapa kelompok khusus orang, misalnya petugas kesehatan," ujarnya.
"Kami mungkin memiliki vaksin untuk populasi sehat awal tahun depan", tetapi ia menekankan bahwa kelayakannya akan bergantung pada "kemajuan perkembangan uji coba".
World Health Organization (WHO) mencatat ada 120 vaksin yang sedang dikembangkan diseluruh dunia dengan 6 sedang diuji ke manusia.
Artikel Selanjutnya
Ini 23 Calon Obat & Vaksin Virus Corona Covid-19, Doakan Yah!
(roy/roy)
