
Perilaku Masyarakat Bakal Berubah Saat Corona Berlalu
Yuni Astutik, CNBC Indonesia
29 April 2020 19:42

Jakarta, CNBC Indonesia - Setelah pandemi virus corona (COVID-19) berlalu diprediksi perilaku masyarakat akan berubah, sehingga menciptakan suatu kewajaran baru atau the new normal.
Diprediksi banyak orang akan keluar rumah dengan tetap memakai masker yang artinya akan menjadi halangan bagi teknologi face recognition. Selain itu akan banyak orang menggunakan sarung tangan secara terus menerus, sehingga menjadi tantangan bagi teknologi sidik jari.
Hal tersebut diungkapkan oleh COO dan Portfolio Director at MDI Ventures, Sandhy Widyasthana dalam acara Webinar series Behind The Wheel, Rabu (29/4/2020).
Menurutnya, tantangan dari perilaku the new normal tersebut akan menjadi peluang bagi perusahaan rintisan (startup) untuk menyediakan solusi bagi masyarakat.
"Artinya harus ada kemampuan mendeteksi orang dengan kemampuan baru, ini adalah kesempatan startup untuk bangkit. Startup ekosistem akan berubah, akan muncul keseimbangan baru menyesuaikan impact COVID-19, di Indonesia juga akan ada penyesuaian," terangnya.
Senada dengan Sandhy, CEO Paket.ID, Dika Maheswara juga mengemukakan hal yang sama. Menurutnya, akan ada tiga pola perubahan setelah pandemi ini berakhir.
"Tidak berbelanja ke toko, pola kerja tak ke kantor dan pola konsumsi entertainment," terangnya.
Menurutnya, ada pelajaran yang didapat dari pandemi ini, salah satunya adalah terkait dengan hiburan. Saat ini orang-orang menyadari jika menikmati hiburan bisa dilakukan tanpa keluar rumah.
Webinar series Behind The Wheel digelar oleh Telkom MDI Ventures dengan tema Empowering People to Fight COVID-19 During Ramadan. Hadir di antaranya adalah CEO Qlue, Rama Raditya, CEO Paket.ID, Dika Maheswara dan COO & Portofolio Director at MDI Ventures, Sandhy Widyasthana.
MDI Ventures yang merupakan anak usaha telkom tercatat telah menyuntikkan modal di 39 perusahaan rintisan atau startup di 12 negara.
"Beroperasi sejak 2016 sudah investasi di 39 startup mayoritas di Indonesia," ujar Sandhy.
Tahun ini, meski menghadapi badai akibat virus corona investasi yang dilakukan MDI Ventures masih harus dilakukan. Sebab menurutnya, imbas virus corona terhadap industri startup tidak semuanya berakibat buruk.
"Kita akan melihat startup yang impact-nya positif. Kita tak bisa membiarkan startup bagus untuk mati," ujarnya lagi.
Menurutnya, ada peluang besar bagi industri startup di tengah kondisi saat ini. Kuncinya adalah bagaimana mencari waktu yang tepat dan melakukan pivoting alias mengubah model bisnis.
(dob/dob) Next Article Merasa Beruntung Belum Kena Covid? Bisa Jadi ini Penyebabnya
Diprediksi banyak orang akan keluar rumah dengan tetap memakai masker yang artinya akan menjadi halangan bagi teknologi face recognition. Selain itu akan banyak orang menggunakan sarung tangan secara terus menerus, sehingga menjadi tantangan bagi teknologi sidik jari.
Hal tersebut diungkapkan oleh COO dan Portfolio Director at MDI Ventures, Sandhy Widyasthana dalam acara Webinar series Behind The Wheel, Rabu (29/4/2020).
"Artinya harus ada kemampuan mendeteksi orang dengan kemampuan baru, ini adalah kesempatan startup untuk bangkit. Startup ekosistem akan berubah, akan muncul keseimbangan baru menyesuaikan impact COVID-19, di Indonesia juga akan ada penyesuaian," terangnya.
Senada dengan Sandhy, CEO Paket.ID, Dika Maheswara juga mengemukakan hal yang sama. Menurutnya, akan ada tiga pola perubahan setelah pandemi ini berakhir.
"Tidak berbelanja ke toko, pola kerja tak ke kantor dan pola konsumsi entertainment," terangnya.
Menurutnya, ada pelajaran yang didapat dari pandemi ini, salah satunya adalah terkait dengan hiburan. Saat ini orang-orang menyadari jika menikmati hiburan bisa dilakukan tanpa keluar rumah.
Webinar series Behind The Wheel digelar oleh Telkom MDI Ventures dengan tema Empowering People to Fight COVID-19 During Ramadan. Hadir di antaranya adalah CEO Qlue, Rama Raditya, CEO Paket.ID, Dika Maheswara dan COO & Portofolio Director at MDI Ventures, Sandhy Widyasthana.
MDI Ventures yang merupakan anak usaha telkom tercatat telah menyuntikkan modal di 39 perusahaan rintisan atau startup di 12 negara.
"Beroperasi sejak 2016 sudah investasi di 39 startup mayoritas di Indonesia," ujar Sandhy.
Tahun ini, meski menghadapi badai akibat virus corona investasi yang dilakukan MDI Ventures masih harus dilakukan. Sebab menurutnya, imbas virus corona terhadap industri startup tidak semuanya berakibat buruk.
"Kita akan melihat startup yang impact-nya positif. Kita tak bisa membiarkan startup bagus untuk mati," ujarnya lagi.
Menurutnya, ada peluang besar bagi industri startup di tengah kondisi saat ini. Kuncinya adalah bagaimana mencari waktu yang tepat dan melakukan pivoting alias mengubah model bisnis.
![]() |
(dob/dob) Next Article Merasa Beruntung Belum Kena Covid? Bisa Jadi ini Penyebabnya
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular