Kenali Peserta Kartu Prakerja Pakai Teknologi BNI & OVO Cs

Cantika Adinda Putri, CNBC Indonesia
29 April 2020 16:41
Penerima Kartu Prakerja akan Terima Rp 3,55 Juta per Bulan
Foto: Penerima Kartu Prakerja akan Terima Rp 3,55 Juta per Bulan
Jakarta, CNBC Indonesia - Manajemen Pelaksana Program Prakerja mengakui, banyak peserta yang tidak terverifikasi karena kesalahan teknis. Salah satunya ketika mengunggah swafoto saat pendaftaran.

Untuk diketahui, sejak dibuka pendaftaran Kartu Prakerja pada 11 April 2020 lalu, sudah terdapat 8,6 juta orang yag mendaftar pada situs resmi prakerja.go.id.

Dari 8,6 juta peserta yang mendaftar, pemerintah meloloskan 168.111 orang pada gelombang pertama dan 288.154 orang pada gelombang kedua.  

Direktur Eksekutif Manajemen Pelaksana Program Kartu Prakerja Denni Puspa Purbasari mengatakan beberapa hal yang membuat calon peserta tidak lolos penyeleksian Prakerja, karena kebanyakan data para peserta saat diverifikasi oleh sistem, tidak terbaca.

Misalnya saja, saat kata Denni saat melakukan face recognition atau teknologi pengenalan wajah yang harus dicocokkan dengan foto pada Kartu Tanda Penduduk (KTP).

"Swafoto mungkin bisa blur, gelap, kuping gak keliatan. Gagalnya ada di mana, karena pendaftar 8,6 juta verifikasi sudah berkurang 2 juta orang karana salah ketik nama, tanggal lahir, dan sebagainya. Kemudian NIK [Nomor Induk Kependudukan] itu juga mungkin salah entry," kata Denni saat melakukan video conference, Rabu (29/4/2020).

Manajemen pun menyadari bahwa pengenalan wajah saat verifikasi foto calon peserta menjadi isu yang paling banyak dikeluhkan oleh masyarakat.

Oleh karena itu, kata Denni, pada gelombang keempat, pemerintah berencana untuk merancang lagi sistem verifikasi pengenalan wajah yang dicocokkan dengan foto KTP dengan cara yang dilakukan pada perbankan dan perusahaan-perusahaan pembiayaan.

"Swafoto kami akan menggunakan KYC [Know Your Customer] dari perusahaan-perusahaan pembayaran atau keuangan. BNI, OVO, LinkAja, dan Go-Pay. Supaya verifikasi bisa memastikan kalau peserta itu adalah benar orang tersebut," tutur Denni.

Sehingga ke depannya, swafoto kata Denni bukan lagi menjadi sesuatu yang menghambat peserta untuk mendaftar pada program Prakerja.

"Jadi, swafoto buka sesuatu yang bisa mengurangi probabilitas masyarakat untuk mendapatkan pelatihan program Prakerja," kata Denni melanjutkan.

Pun kata Denni, apabila proses pendaftaran terhenti peserta bisa tetap melanjutkan proses yang tertunda tersebut. Dia mencontohkan, jika saat peserta mengunggah foto diri. Di tengah langkah tersebut, jaringan internet tiba-tiba putus. Pendaftar bisa mengunggah ulang foto tanpa harus memulai pendaftaran dari awal.

[Gambas:Video CNBC]




(roy/roy) Next Article Begini Cara Cek Peserta Lolos Prakerja Gelombang 18

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular