
Kabar Baik! Vaksin Corona AS Siap Digunakan di September
Thea Fathanah Arbar, CNBC Indonesia
29 April 2020 15:13

Jakarta, CNBC Indonesia - Perusahaan farmasi raksasa asal Amerika Serikat, Pfizer mengatakan bahwa vaksinĀ virus corona baru dapat diuji paling cepat minggu depan, dengan estimasi dapat mulai digunakan kepada publik pada musim gugur mendatang atau September hingga Desember 2020.
"Saat ini adalah krisis, dan solusi sangat dibutuhkan oleh semua," kata Kepala Eksekutif Pfizer, Albert Bourla kepada Wall Street Journal, sebagaimana dikutip oleh New York Post, Selasa (28/4/2020).
Pfizer bekerja sama dengan perusahaan BioNtech yang berbasis di Jerman untuk menghasilkan vaksin. Uji klinis pada sukarelawan manusia di Jerman dikabarkan sudah dimulai.
Sedangkan regulator kesehatan di AS baru dapat menyetujui pengujian vaksin pada manusia minggu depan, ujar Bourla dalam pemberitaan tersebut itu.
Jika berjalan sesuai dengan rencana, hasil studi dapat disampaikan dalam waktu sebulan. Kemudian, dengan hasil pengujian yang menguntungkan, vaksin mungkin siap untuk didistribusikan pada musim gugur, kata Bourla.
Perusahaan yang berbasis di New York ini juga telah menginvestasikan US$ 650 juta untuk pengembangan dan produksi vaksin. "Anda dapat membayangkan permintaan untuk sesuatu seperti itu akan sangat, sangat tinggi," kata Bourla.
Sayangnya, kemungkinan mengembangkan vaksin yang berhasil cukup tipis, dengan hanya 6 persen dari mereka yang siap setelah serangkaian tes ketat, kata laporan itu, mengutip sebuah studi 2013 yang diterbitkan oleh PLOS ONE.
Secara global, virus corona sudah menjangkit 3.139.471 orang, dengan 218.024 kasus kematian, dan 959.224 berhasil sembuh per Rabu (29/4/2020), menurut data Worldometers.
(roy/roy) Next Article Corona Merajalela, Kapan Vaksinnya Siap Dirilis?
"Saat ini adalah krisis, dan solusi sangat dibutuhkan oleh semua," kata Kepala Eksekutif Pfizer, Albert Bourla kepada Wall Street Journal, sebagaimana dikutip oleh New York Post, Selasa (28/4/2020).
Pfizer bekerja sama dengan perusahaan BioNtech yang berbasis di Jerman untuk menghasilkan vaksin. Uji klinis pada sukarelawan manusia di Jerman dikabarkan sudah dimulai.
Jika berjalan sesuai dengan rencana, hasil studi dapat disampaikan dalam waktu sebulan. Kemudian, dengan hasil pengujian yang menguntungkan, vaksin mungkin siap untuk didistribusikan pada musim gugur, kata Bourla.
Perusahaan yang berbasis di New York ini juga telah menginvestasikan US$ 650 juta untuk pengembangan dan produksi vaksin. "Anda dapat membayangkan permintaan untuk sesuatu seperti itu akan sangat, sangat tinggi," kata Bourla.
Sayangnya, kemungkinan mengembangkan vaksin yang berhasil cukup tipis, dengan hanya 6 persen dari mereka yang siap setelah serangkaian tes ketat, kata laporan itu, mengutip sebuah studi 2013 yang diterbitkan oleh PLOS ONE.
Secara global, virus corona sudah menjangkit 3.139.471 orang, dengan 218.024 kasus kematian, dan 959.224 berhasil sembuh per Rabu (29/4/2020), menurut data Worldometers.
(roy/roy) Next Article Corona Merajalela, Kapan Vaksinnya Siap Dirilis?
Most Popular