Apa Itu Herd Immunity & Kenapa Dianggap Bisa Setop Corona?

Redaksi, CNBC Indonesia
24 April 2020 12:51
Foreigners wearing protective masks prepare to enter the departure area of Manila's International Airport, Philippines on Wednesday, March 18, 2020. The Philippine government lifted a 72-hour deadline for thousands of foreign travelers to leave the country's main northern region which has been placed under quarantine due to the growing number of coronavirus infections, officials said. For most people, the new coronavirus causes only mild or moderate symptoms. For some, it can cause more severe illness, especially in older adults and people with existing health problems. (AP Photo/Joeal Calupitan)
Foto: Turis menunggu penerbangan di Bandara International Manila, Filipina. (AP Photo/Joeal Calupitan)
Jakarta, CNBC Indonesia - Konsep herd immunity (kekebalan kelompok) sedang banyak dibicarakan. Konsep yang sederhana tapi sulit dicapai. Apa itu dan kenapa konsep ini bisa setop penyebaran virus corona Covid-19?

Konsep herd immunity didasarkan pada pandangan bahwa herd immunity terbentuk jika mayoritas populasi, biasanya 70%-80% menjadi kebal terhadap penyakit. Ketika kekebalan ini terbentuk penyebaran virus corona bukan lagi ancaman.


Kekebalan ini terbentuk setelah seseorang terinfeksi dan sembuh atau melalui vaksinasi. Dalam kondisi sekarang ini muncul anggapan untuk membentuk herd immunity dengan membiarkan virus ini menyebar pada sebagian besar populasi. Apalagi hingga sekarang belum ditemukan vaksin corona.

Namun, pemikiran ini bisa bermasalah. Saat ini saja rumah sakit dan tenaga kesehatan sudah kewalahan menghadapi banyaknya pasien positif corona. Bila herd immunity dijalankan makin banyak pasien corona yang tidak bisa ditangani dengan baik oleh rumah sakit.

Selain itu, belum ada bukti yang menyatakan bagaimana imun tubuh bekerja dalam menghadapi virus corona.

Maria Van Kerkhove, seorang ahli epidemiologi penyakit menular di WHO, mengatakan tidak diketahui apakah orang-orang yang telah terpapar virus menjadi benar-benar kebal terhadap virus ini dan berapa lama kekebalan tersebut berjalan.

"WHO telah melihat beberapa hasil awal, beberapa studi pendahuluan, hasil pra-publikasi, di mana beberapa orang akan mengembangkan respons kekebalan," ujar Maria Van Kerkhove seperti dikutip dari CNN International, Jumat (24/4/2020). "Kami tidak tahu apakah itu benar-benar memberikan kekebalan, yang berarti mereka benar-benar terlindungi."

"Vaksin adalah jawaban yang lebih baik. Maksud saya, baru-baru ini kami memiliki lebih dari 130 pengembang, ilmuwan, perusahaan berkumpul untuk mengatakan mereka bersedia bekerja bersama kami untuk memajukan vaksin."

[Gambas:Video CNBC]





(roy/roy) Next Article Merasa Beruntung Belum Kena Covid? Bisa Jadi ini Penyebabnya

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular