Maaf, Obat HIV dan Flu Ini Gagal Buat Sembuhkan Corona

Roy Franedya, CNBC Indonesia
22 April 2020 10:37
Doctor Giovanni Passeri, top left, with his assistant doctor Mariaconcetta Terracina, has 82-year-old patient Mario read his note about his medical conditions during a routine examination as part of a night shift in his ward in the COVID-19 section of the Maggiore Hospital in Parma, northern Italy Wednesday, April 8, 2020. Mario has been under oxygen CPAP (continuous positive air pressure) headgear ventilation and he could only communicate in writing because the hissing sound of the oxygen made it difficult for him to hear the doctor's voice. Mario's health conditions have been worsening since after his admission on March 28. He died in the evening of April 14. (AP Photo/Domenico Stinellis)
Foto: Pemeriksaan Pasien Covid-19. (AP/Domenico Stinellis)
Jakarta, CNBC Indonesia - Obat HIV Kaletra dan obat influenza Arbidol ternyata tidak bisa menyembuhkan pasien positif virus corona Covid-19 dengan gejala ringan sedang. Hal ini merupakan hasil penelitian dari peneliti China.

Hasil penelitian ini dipublikasikan di jurnal Med dari Cell Press. Dua obat ini diujicobakan kepada 84 pasien, di mana 34 pasien menggunakan Kaletra (lopinavir/ritonavir), 35 pasien menggunakan Arbidol (umifenovir) dan 17 pasien hanya mendapatkan perawatan pendukung dan oksigen jika dibutuhkan.


Dari hasil ujicoba tersebut ditemukan tidak ada perubahan yang signifikan terhadap penyakit yang diderita pasien. Bahkan beberapa pasien yang menggunakan Kaletra menderita efek samping berupa gastrointestinal (pendarahan saluran cerna) yang lebih buruk, seperti dilansir dari Forbes, Rabu (22/4/2020).

Penelitian ini menegaskan penelitian sebelumnya dipublikasi pada bulan Maret yang menyebut Kaletra, obat HIV, tidak efektik untuk memerangi corona.

Informasi saja, Kaletra awalnya direkomendasikan oleh Pemerintah China pada Januari 2020 untuk memerangi virus corona Covid-19. Obat ini menghentikan replikasi yang dilakukan virus HIV dan efektivitas yang sama juga bisa terjadi pada virus corona.

Adapun Arbidol, merupakan obat buatan Rusia untuk melawan influenza dan mencegah virus menyatu dengan sel-sel dalam tubuh. Meski telah menunjukkan keampuhannya terhadap influenza dan penyakit lain seperti virus Zika, AS belum mengizinkan penggunaan obat ini.

[Gambas:Video CNBC]




(roy/gus) Next Article Merasa Beruntung Belum Kena Covid? Bisa Jadi ini Penyebabnya

Tags


Related Articles
Recommendation
Most Popular