
Zoom Dianggap Berbahaya, Perusahaan ini Larang Pemakaiannya
Arif Budiansyah, CNBC Indonesia
20 April 2020 12:02

Jakarta, CNBC Indonesia - Aplikasi Zoom sedang dalam sorotan. Di tengah popularitasnya yang terus menanjang, aplikasi Zoom malah dianggap berbahaya. Sejumlah perusahaan dan negara memblokir pemakaian aplikasi video konferensi atau aplikasi rapat online ini.
Aplikasi Zoom mendapat sorotan karena aplikasi dianggap tidak aman. Lembaga riset The Citizen Lab menyebut Zoom tidak menggunakan fitur end-to-end encryption yang terstandarisasi. Ini adalah fitur keamanan di mana yang bisa melihat atau membaca konten hanya pengirim dan penerima.
Bahkan The Citizen Lab memberikan rekomendasi agar pemerintah tidak menggunakan aplikasi ini untuk rapat online yang bersifat penting dan rahasia dan menganjurkan aplikasi Zoom untuk kegiatan komunikasi antar teman, seperti dilansir dari BBC, Senin (20/4/2020).
Masa lain yang dihadapi Zoom adalah Zoombombing. Ini adalah aksi penyusupan oleh peserta tak diundang ke rapat online. Mereka masuk untuk mengacaukan rapat dengan ujaran kebencian atau menampilkan video pornografi dan lainnya.
Untuk mengatasi masalah ini Zoom menunjukkan itikad baik. Selama 90 hari mereka menangguhkan fitur baru. Seluruh sumber daya dialihkan untuk meningkatkan keamanan atau security dari Zoom.
Zoom bahkan merekrut mantan Chief Security Facebook Adam Stamos untuk memberikan nasihat meningkatkan keamanan dan privasi aplikasi rapat online ini.
Berikut beberapa perusahaan dan lembaga negara yang melarang pakai aplikasi Zoom:
Perusahaan
(roy/roy) Next Article Ini Miliuner di Balik Aplikasi Zoom, Buat Rapat Online
Aplikasi Zoom mendapat sorotan karena aplikasi dianggap tidak aman. Lembaga riset The Citizen Lab menyebut Zoom tidak menggunakan fitur end-to-end encryption yang terstandarisasi. Ini adalah fitur keamanan di mana yang bisa melihat atau membaca konten hanya pengirim dan penerima.
Bahkan The Citizen Lab memberikan rekomendasi agar pemerintah tidak menggunakan aplikasi ini untuk rapat online yang bersifat penting dan rahasia dan menganjurkan aplikasi Zoom untuk kegiatan komunikasi antar teman, seperti dilansir dari BBC, Senin (20/4/2020).
Untuk mengatasi masalah ini Zoom menunjukkan itikad baik. Selama 90 hari mereka menangguhkan fitur baru. Seluruh sumber daya dialihkan untuk meningkatkan keamanan atau security dari Zoom.
Zoom bahkan merekrut mantan Chief Security Facebook Adam Stamos untuk memberikan nasihat meningkatkan keamanan dan privasi aplikasi rapat online ini.
Berikut beberapa perusahaan dan lembaga negara yang melarang pakai aplikasi Zoom:
Perusahaan
- SpaceX melarang karyawan menggunakan aplikasi Zoom karena aplikasi ini tidak aman dan perusahaan banyak menerima kontrak dari negara yang bersifat rahasia.
- Google melarang adanya aplikasi Zoom di laptop karyawan yang dipakai untuk bekerja atau komputer kantor. Namun masih mengizinkan penggunaan aplikasi Zoom melalui ponsel.
- Smart Communication, perusahaan Internet Services Provider ini melarang asal Filipina ini melarang penggunaan Zoom di internal perusahaan.
- Taiwan melarang penggunaan aplikasi Zoom di semua lembaga pemerintahan.
- Kementerian Luar Negeri Jerman membatasi penggunaan Zoom hanya untuk komputer pribadi dan situasi darurat saja.
- India Jadi negara terbaru yang melarang penggunaan Zoom oleh pegawai pemerintah. Pemerintah mengganggap aplikasi ini tak aman.
- Senat Amerika Serikat telah mendesak anggotanya untuk memilih platform selain Zoom karena masalah keamanan, tetapi belum mengeluarkan larangan langsung.
- Angkatan Pertahanan Australia melarang anggotanya menggunakan Zoom setelah komedian Australia mengakses secara tak resmi salah satu pertemuan mereka.
(roy/roy) Next Article Ini Miliuner di Balik Aplikasi Zoom, Buat Rapat Online
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular