
Australia Mulai Uji Coba Vaksin TBC Sebagai Obat Corona
Arif Budiansyah, CNBC Indonesia
14 April 2020 16:53

Jakarta, CNBC Indonesia - Sekitar 500 staf rumah sakit dilaporkan akan mengambil bagian dalam uji coba oleh otoritas kesehatan Australia Selatan untuk menguji apakah vaksin yang biasanya digunakan untuk memerangi penyakit Tuberkulosis (TBC) dapat digunakan untuk meningkatkan kekebalan terhadap virus corona Covid-19.
Hal ini dipelopori oleh Lembaga Penelitian Kesehatan dan Medis Australia Selatan (SAHMRI) yang telah meneliti efek dari vaksin Bacille Calmette-Guerin (BCG) yang dikenal sebagai vaksin untuk tuberkolusis, selama beberapa waktu.
Direktur eksekutif SAHMRI, Profesor Steven Wesselingh mengatakan bahwa selain dapat melindungi terhadap tuberkulosis dan pengobatan umum untuk pasien kanker kandung kemih, vaksin BCG juga telah terbukti meningkatkan kekebalan terhadap infeksi lain, seperti virus corona.
"Peserta uji coba akan dialokasikan secara acak, baik untuk menerima vaksin atau berada dalam kelompok kontrol, akan dimonitor untuk gejala dan menerima pengujian di mana efek vaksin dapat ditunjukkan," kata Wesselingh, seperti dilansir dari ABC.net, (14/4/2020).
"Percobaan akan memberikan bukti kunci yang bisa terbukti sangat berharga dalam perjuangan melawan COVID-19 saat ini dan wabah virus baru di masa depan," sambungnya.
Profesor Wesselingh mengklaim kalau vaksin BCG dapat meningkatkan kekebalan "garis depan' manusia, yang katanya melatih sistem kekebalan tubuh untuk merespons kuman dengan intensitas yang lebih besar.
SAHMRI diketahui telah bermitra dengan Murdoch Children's Research Institute (MCRI) untuk menggelar uji coba ini dengan dukungan dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
Profesor Wesselingh mengatakan uji coba telah dilaksanakan di Melbourne dan ada kemungkinan negara-negara lain akan mengikuti juga.
Menteri Kesehatan Australia Selatan, Stephen Wade mengatakan bahwa pemerintah telah menyuntikkan dana sebesar US$ 200.000 ke dalam uji klinis ini dan ia mengatakan kalau pihaknya akan memberikan dukungan tambahan bagi mereka yang bekerja di industri yang saat ini berisiko tinggi.
"Sangat menarik bahwa vaksin yang ada ini dapat membuat perbedaan nyata bagi kesehatan dan kesejahteraan staf rumah sakit kami di garis depan perjuangan melawan COVID-19," kata Wade.
"Petugas layanan kesehatan berisiko lebih tinggi untuk tertular COVID-19, sehingga penting bagi mereka untuk pertama kali dapat akses untuk melindungi diri. Kami melawan dan kami akan mengalahkannya bersama-sama," lanjutnya.
(roy/roy) Next Article Bisakah Vaksin TBC Jadi Obat Corona? Ini Penjelasan WHO
Hal ini dipelopori oleh Lembaga Penelitian Kesehatan dan Medis Australia Selatan (SAHMRI) yang telah meneliti efek dari vaksin Bacille Calmette-Guerin (BCG) yang dikenal sebagai vaksin untuk tuberkolusis, selama beberapa waktu.
Direktur eksekutif SAHMRI, Profesor Steven Wesselingh mengatakan bahwa selain dapat melindungi terhadap tuberkulosis dan pengobatan umum untuk pasien kanker kandung kemih, vaksin BCG juga telah terbukti meningkatkan kekebalan terhadap infeksi lain, seperti virus corona.
"Percobaan akan memberikan bukti kunci yang bisa terbukti sangat berharga dalam perjuangan melawan COVID-19 saat ini dan wabah virus baru di masa depan," sambungnya.
Profesor Wesselingh mengklaim kalau vaksin BCG dapat meningkatkan kekebalan "garis depan' manusia, yang katanya melatih sistem kekebalan tubuh untuk merespons kuman dengan intensitas yang lebih besar.
SAHMRI diketahui telah bermitra dengan Murdoch Children's Research Institute (MCRI) untuk menggelar uji coba ini dengan dukungan dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
![]() |
Profesor Wesselingh mengatakan uji coba telah dilaksanakan di Melbourne dan ada kemungkinan negara-negara lain akan mengikuti juga.
Menteri Kesehatan Australia Selatan, Stephen Wade mengatakan bahwa pemerintah telah menyuntikkan dana sebesar US$ 200.000 ke dalam uji klinis ini dan ia mengatakan kalau pihaknya akan memberikan dukungan tambahan bagi mereka yang bekerja di industri yang saat ini berisiko tinggi.
"Sangat menarik bahwa vaksin yang ada ini dapat membuat perbedaan nyata bagi kesehatan dan kesejahteraan staf rumah sakit kami di garis depan perjuangan melawan COVID-19," kata Wade.
"Petugas layanan kesehatan berisiko lebih tinggi untuk tertular COVID-19, sehingga penting bagi mereka untuk pertama kali dapat akses untuk melindungi diri. Kami melawan dan kami akan mengalahkannya bersama-sama," lanjutnya.
(roy/roy) Next Article Bisakah Vaksin TBC Jadi Obat Corona? Ini Penjelasan WHO
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular