Deretan Perusahaan & Negara yang Larang Pakai Aplikasi Zoom

Redaksi, CNBC Indonesia
09 April 2020 10:12
Deretan Perusahaan & Negara yang Larang Pakai Aplikasi Zoom
Foto: Ist
Jakarta, CNBC IndonesiaAplikasi Zoom kini menjadi buah bibir. Aplikasi rapat online ini banyak digunakan karena kemudahannya dan banyak dikritik karena celah keamanannya. Bahkan beberapa perusahaan telah melarang pemakaian perangkat lunak ini.

Aplikasi Zoom disebut memiliki celah keamanan yang kritis karena tidak menerapkan enkripsi end-to-end standard. Lembaga riset The Citizen Lab menyebut bahwa aplikasi Zoom menggunakan jenis enkripsi non-standar, dan mentransmisikan informasi melalui China, seperti dilansir dari BBC, Kamis (9/4/2020).


Bahkan para peneliti The Citizen Lab mengingatkan penggunaan aplikasi Zoom untuk rapat pemerintah merupakan sebuah tindakan yang tidak bijaksana. Tetapi untuk berhubungan dengan kebanyakan orang, aplikasi ini cocok digunakan.

Aplikasi ini disorot karena kegiatan Zoombombing. Ini adalah istilah rapat online Zoom yang dibajak dan disusupi oleh orang tak diundangkan yang menebar ujaran kebencian.

Untuk mengatasi masalah ini CEO Zoom Eric Yuan telah menangguhkan penambahan fitur baru di aplikasi selama 90 hari. Perusahaan mengalihkan sumber daya untuk meningkatkan keamanan aplikasi dan privasi pengguna.

Untuk mengatakan Zoombombing, aplikasi Zoom telah menerapkan fitur 'password' dan 'waiting room'. Fitur Password zoom diterapkan secara default untuk semua fitur rapat online di aplikasi Zoom baik yang berbayar maupun versi gratis mulai 5 April.

Berikut beberapa perusahaan dan negara yang melarang penggunaan aplikasi Zoom yang ditampilkan di halaman berikutnya:

[Gambas:Video CNBC]



SpaceX

Perusahaan roket luar angkasa milik Elon Musk, SpaceX melarang karyawannya melakukan rapat online menggunakan aplikasi Zoom, dengan alasan adanya "masalah privasi dan keamanan yang signifikan".

Hal ini disampaikan perusahaan melalui memo internal perusahaan. Beberapa hari sebelum penegak hukum di Amerika Serikat (AS) mengingatkan pengguna tentang keamanan aplikasi populer ini, seperti dilansir dari Reuters.

Dalam email bertanggal 28 Maret 2020, SpaceX memberi tahu karyawan bahwa semua akses ke Zoom telah dinonaktifkan dengan segera. Dua orang yang mengetahui masalah ini mengkonfirmasi surat tersebut.

"Kami memahami banyak dari kita menggunakan alat ini [aplikasi Zoom] untuk konferensi dan pertemuan online," kata SpaceX dalam memo internet. "Silakan gunakan email, teks, atau telepon sebagai alat komunikasi alternatif."

Pelarangan pemakaian aplikasi Zoom oleh SpaceX menunjukkan belum terjaminnya keamanan aplikasi ini. SpaceX dianggap salah satu bagian dari industri strategis karena memiliki kontrak dengan militer dan NASA.

Google

Google dan induknya, Alphabet Inc, melarang aplikasi konferensi video buat rapat online, aplikasi Zoom ada di laptop karyawan, dengan alasan masalah keamanan (security).

"Baru-baru ini, tim keamanan kami memberi tahu karyawan bawa aplikasi Zoom Destop Client tidak akan bisa berjalan lagi di komputer kantor karena tidak memenuhi standar keamanan perusahaan untuk aplikasi yang bisa digunakan karyawan kami," ujar Juru bicara Google Jose Castaneda, seperti dilansir dari Reuters.

Meski begitu, Google masih tetap akan mengizinkan penggunaan Zoom di ponsel karyawan melalui aplikasi dan browser seluler.



Taiwan

Taiwan melarang kementerian dan lembaga pemerintah untuk menggunakan aplikasi Zoom untuk rapat online dengan alasan keamanan siber atau cybersecurity.

Lembaga pemerintah harus menghindari penggunaan layanan rapat online seperti Zoom karena memiliki kelemahan keamanan, ujar pemerintah Taiwan dalam sebuah pernyataan, Bloomberg News melaporkan dan dilansir CNBC Indonesia.

Jerman

Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) Jerman membatasi penggunaan layanan video konferensi, aplikasi Zoom buat rapat online karena khawatir dengan masalah keamanan software ini.

Melalui memo internal, Kemenlu melarang penggunaan aplikasi Zoom untuk rapat rahasia karena layanan ini tidak dienkripsi secara komprehensif dan disimpulkan perangkat ini memiliki kelemahan "kritis".

Menurut seorang sumber di pemerintahan Jerman yang mengetahui masalah ini, karyawan telah diperintahkan untuk menggunakan teleconference untuk urusan bisnis.

Sebuah memo yang dikutip media Handelblatt mengatakan "berdasarkan laporan media dan temuan kami sendiri, kami telah menyimpulkan perangkat lunak Zoom memiliki kelemahan kritis dan masalah keamanan dan perlindungan data yang serius. Tetapi karena sistem ini digunakan secara luas di antara mitra internasional kementerian, tidak mungkin melarang penggunaannya sepenuhnya."
Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular