
Keren! Ini Perguruan Tinggi RI yang Berlomba Bikin Ventilator
Arif Budiansyah, CNBC Indonesia
08 April 2020 18:21

Jakarta, CNBC Indonesia - Indonesia sedang memenuhi permintaan alat kesehatan ventilator untuk membantu pasien positif corona Covid-19 yang mengalami masalah pernafasan. Kesulitan ventilator juga kini menjadi masalah bagi sejumlah negara di dunia.
Menurut Menteri Perindustrian Agus Gumiwang sejumlah perguruan tinggi di Indonesia memiliki kesiapan dan kemampuan untuk memproduksi alat kesehatan seperti ventilator.
"Kami mendapat laporan, tim dari perguruan tinggi sudah memiliki mitra dalam upaya memproduksi ventilator. Namun, mereka punya keterbatasan khususnya terkait ketersediaan bahan baku dan rantai pasok," kata Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita di Jakarta, Rabu (8/4/2020).
Agus Gumiwang mengungkapkan ada empat perguruan tinggi yang sedang melakukan proses produksi ventilator di Indonesia. Yakni, Universitas Gadjah Mada (UGM), Universitas Indonesia (UI), Institut Teknologi Sepuluh November Surabaya (ITS), dan Institut Teknologi Bandung (ITB).
"Tahapan perizinan dan uji klinis akan didukung secara penuh oleh Kementerian Kesehatan," ungkapnya.
Untuk memproduksi ventilator ini UGM menggandeng PT Yogya Presisi Teknikatama Industri (YPTI) yang berperan sebagai project integrator, prototyping, dan hardware developer. Sementara itu, PT YPTI bermitra dengan PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) dan pemasok komponennya untuk memenuhi kebutuhan rantai pasok bahan baku.
Tim dari ITB menggandeng industri yang berada di bawah Kementerian BUMN, yaitu PT Dirgantara Indonesia, PT Len Industri, dan PT Pindad. ITB juga dikabarkan sudah siap untuk segera memproduksi ventilator sebanyak 10 ribu unit dengan harga relatif terjangkau dalam beberapa minggu ke depan.
Ketua Umum Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) Yohanes Nanggoi mengungkapkan, salah satu anggota asosiasi sedang memproduksi ventilator dengan skema reverse engineering terhadap satu ventilator impor.
"Produksi akan dilakukan secepat dan sebanyak mungkin serta akan diproduksi menggunakan pabrik kendaraan bermotor yang saat ini sedang menghentikan produksinya," terangnya.
Menurut Menteri Perindustrian Agus Gumiwang sejumlah perguruan tinggi di Indonesia memiliki kesiapan dan kemampuan untuk memproduksi alat kesehatan seperti ventilator.
"Kami mendapat laporan, tim dari perguruan tinggi sudah memiliki mitra dalam upaya memproduksi ventilator. Namun, mereka punya keterbatasan khususnya terkait ketersediaan bahan baku dan rantai pasok," kata Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita di Jakarta, Rabu (8/4/2020).
"Tahapan perizinan dan uji klinis akan didukung secara penuh oleh Kementerian Kesehatan," ungkapnya.
Untuk memproduksi ventilator ini UGM menggandeng PT Yogya Presisi Teknikatama Industri (YPTI) yang berperan sebagai project integrator, prototyping, dan hardware developer. Sementara itu, PT YPTI bermitra dengan PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) dan pemasok komponennya untuk memenuhi kebutuhan rantai pasok bahan baku.
Tim dari ITB menggandeng industri yang berada di bawah Kementerian BUMN, yaitu PT Dirgantara Indonesia, PT Len Industri, dan PT Pindad. ITB juga dikabarkan sudah siap untuk segera memproduksi ventilator sebanyak 10 ribu unit dengan harga relatif terjangkau dalam beberapa minggu ke depan.
Ketua Umum Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) Yohanes Nanggoi mengungkapkan, salah satu anggota asosiasi sedang memproduksi ventilator dengan skema reverse engineering terhadap satu ventilator impor.
"Produksi akan dilakukan secepat dan sebanyak mungkin serta akan diproduksi menggunakan pabrik kendaraan bermotor yang saat ini sedang menghentikan produksinya," terangnya.
Next Page
Siapkan Sejumlah Stimulus
Pages
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular