
Internet Digratiskan Selama Wabah Corona di RI, Setuju?
Arif Budiansyah, CNBC Indonesia
07 April 2020 18:13

Jakarta, CNBC Indonesia - Pemerintah saat ini sudah mengeluarkan banyak kebijakan terkait penanggulangan wabah Covid-19. Namun salah satu anggota Komisi 1 DPR menyayangkan bahwa belum ada hal yang menyentuh penggunaan internet.
Sukamta, anggota Komisi I DPR RI, menegaskan terkait kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) pasti akan terjadi peningkatan penggunaan internet karena kegiatan masyarakat akan dibatasi.
"Sudah semestinya pemerintah meringankan beban mereka dengan memfasilitasi internet gratis kepada warga, bukan badan usaha, selama wabah Covid-19," ucap Sukamta, pada keterangan pers, (7/4/2020).
"Terkhusus, pemerintah juga perlu membebaskan pulsa telepon bagi para driver ojek daring/ojol, karena ketika semua warga diminta stay at home, merekalah yang berjibaku menjadi pengantar mobilitas barang-barang pesanan warga," tambahnya.
Wakil Ketua Fraksi PKS Bidang Polhukam ini menambahkan bahwa ia mengapresiasi kepada beberapa operator seluler yang telah mengeluarkan program khusus akibat Covid-19 ini. Telkomsel dan Indosat menggratiskan layanan internet untuk akses-akses tertentu, misalnya untuk situs-situs pendidikan.
"Namun lebih bagus kiranya jika pemerintah mendorong agar internet gratis bisa diterapkan secara masif. Skema kerjasama pemerintah dengan operator selular perlu dibicarakan secara cermat untuk hal ini," kata Sukamta.
Selanjutnya, menurut Sukamta, pemerintah dalam hal ini Kementerian Kominfo juga harus menjamin agar kecepatan internet di Indonesia tidak terdampak signifikan. Karena saat ini terdapat tekanan internet ini dari aktivitas masyarakat di dalam rumah yang menyebabkan kecepatan internet dunia melambat.
Laporan Ookla, perusahaan penguji kecepatan internet, menyebutkan terjadinya pelambatan kecepatan internet di Malaysia dan India hingga di bawah 80 Mbps. Di Indonesia juga kemungkinan besar bisa berpotensi melambat, makanya pemerintah perlu antisipasi sejak dini, misalnya dengan menambah kuota supaya traffic internet masih bisa tertangani.
"Hal ini perlu perhatian pemerintah. Karena jangan sampai masyarakat sudah mau mematuhi pemerintah untuk stay at home, tapi kebobolan di anggaran penggunaan pulsa internet. Jangan sampai juga internet jadi lemot. Ingat, menurut data We Are Social hingga Januari 2020, pengguna internet di Indonesia mencapai 175,4 juta orang," tegasnya
Sukamta mengatakan jika pemerintah menjamin internet gratis dan kecepatannya stabil, maka akan dapat menarik orang untuk mau berdiam diri di rumah dan tujuan Pembatasan Sosial Berskala Besar dapat tercapai.
(roy/roy) Next Article Merasa Beruntung Belum Kena Covid? Bisa Jadi ini Penyebabnya
Sukamta, anggota Komisi I DPR RI, menegaskan terkait kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) pasti akan terjadi peningkatan penggunaan internet karena kegiatan masyarakat akan dibatasi.
"Sudah semestinya pemerintah meringankan beban mereka dengan memfasilitasi internet gratis kepada warga, bukan badan usaha, selama wabah Covid-19," ucap Sukamta, pada keterangan pers, (7/4/2020).
Wakil Ketua Fraksi PKS Bidang Polhukam ini menambahkan bahwa ia mengapresiasi kepada beberapa operator seluler yang telah mengeluarkan program khusus akibat Covid-19 ini. Telkomsel dan Indosat menggratiskan layanan internet untuk akses-akses tertentu, misalnya untuk situs-situs pendidikan.
"Namun lebih bagus kiranya jika pemerintah mendorong agar internet gratis bisa diterapkan secara masif. Skema kerjasama pemerintah dengan operator selular perlu dibicarakan secara cermat untuk hal ini," kata Sukamta.
Selanjutnya, menurut Sukamta, pemerintah dalam hal ini Kementerian Kominfo juga harus menjamin agar kecepatan internet di Indonesia tidak terdampak signifikan. Karena saat ini terdapat tekanan internet ini dari aktivitas masyarakat di dalam rumah yang menyebabkan kecepatan internet dunia melambat.
Laporan Ookla, perusahaan penguji kecepatan internet, menyebutkan terjadinya pelambatan kecepatan internet di Malaysia dan India hingga di bawah 80 Mbps. Di Indonesia juga kemungkinan besar bisa berpotensi melambat, makanya pemerintah perlu antisipasi sejak dini, misalnya dengan menambah kuota supaya traffic internet masih bisa tertangani.
"Hal ini perlu perhatian pemerintah. Karena jangan sampai masyarakat sudah mau mematuhi pemerintah untuk stay at home, tapi kebobolan di anggaran penggunaan pulsa internet. Jangan sampai juga internet jadi lemot. Ingat, menurut data We Are Social hingga Januari 2020, pengguna internet di Indonesia mencapai 175,4 juta orang," tegasnya
Sukamta mengatakan jika pemerintah menjamin internet gratis dan kecepatannya stabil, maka akan dapat menarik orang untuk mau berdiam diri di rumah dan tujuan Pembatasan Sosial Berskala Besar dapat tercapai.
(roy/roy) Next Article Merasa Beruntung Belum Kena Covid? Bisa Jadi ini Penyebabnya
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular