
Kecepatan Internet Dunia Melambat Gegara Corona
CNBC Indonesia, CNBC Indonesia
31 March 2020 12:17

Jakarta, CNBC Indonesia - Kebijakan social distancing dan lockdown yang diambil sejumlah negara untuk menghambat penyebaran virus corona covid-19 telah membuat kecepatan internet dunia melambat dan kurang stabil.
Ookla, developer Speedtest uuntuk menguji kecepatan unduh dan unggah internet, menemukan telah terjadi penurunan kecepatan internet di seluruh dunia. Penyebabnya, banyak yang mengakses internet secara bersamaan yang membuat kenaikan trafik internet.
Ookla menemukan adanya fluktuasi kecepatan internet di China, India, Jepang dan Malaysia. Namun masalah ini sudah diselesaikan CHina sejak Februari 2020.
Di India dan Malaysia, kecepatan internet kini turun dibawah 80Mps mulai pertengahan hingga akhir Maret ini sejak kedua negara menerapkan lockdown dan mengontrol aktivitas masyarakatnya.
Hal yang sama juga terjadi pada kecepatan internet seluler. Pada awal Maret kecepatan internet seluler Malaysia cukup konstan namun kemudian turun sejak 18 Maret 2020.
Negara Eropa lain seperti Swiss, Belanda, Spanyol dan Jerman juga menurun kecepatan internetnya. Tetapi negara Australia, Italia, dan Jerman masih memiliki kecepatan internet yang stabil.
Indikasi adanya potensi penurunan kecepatan internet ini sudah terlihat dari kebijakan Netflix dan YouTube. Keduanya mengumumkan menurunkan kualitas video streaming menjadi 480p atau dibawah FullHD di Eropa. Tujuannya mengurangi beban jaringan internet.
Pemerintah Malaysia mengumumkan paket internet seluler gratis untuk penggunanya mulai 1 April 2020. Biaya diperkirakan mencapai US$138 juta. Ada juga dana sebesar US$92 juta untuk meningkatkan kualitas dan stabilitas jaringan internet.
(roy/roy) Next Article Merasa Beruntung Belum Kena Covid? Bisa Jadi ini Penyebabnya
Ookla, developer Speedtest uuntuk menguji kecepatan unduh dan unggah internet, menemukan telah terjadi penurunan kecepatan internet di seluruh dunia. Penyebabnya, banyak yang mengakses internet secara bersamaan yang membuat kenaikan trafik internet.
Ookla menemukan adanya fluktuasi kecepatan internet di China, India, Jepang dan Malaysia. Namun masalah ini sudah diselesaikan CHina sejak Februari 2020.
Hal yang sama juga terjadi pada kecepatan internet seluler. Pada awal Maret kecepatan internet seluler Malaysia cukup konstan namun kemudian turun sejak 18 Maret 2020.
Negara Eropa lain seperti Swiss, Belanda, Spanyol dan Jerman juga menurun kecepatan internetnya. Tetapi negara Australia, Italia, dan Jerman masih memiliki kecepatan internet yang stabil.
Indikasi adanya potensi penurunan kecepatan internet ini sudah terlihat dari kebijakan Netflix dan YouTube. Keduanya mengumumkan menurunkan kualitas video streaming menjadi 480p atau dibawah FullHD di Eropa. Tujuannya mengurangi beban jaringan internet.
Pemerintah Malaysia mengumumkan paket internet seluler gratis untuk penggunanya mulai 1 April 2020. Biaya diperkirakan mencapai US$138 juta. Ada juga dana sebesar US$92 juta untuk meningkatkan kualitas dan stabilitas jaringan internet.
(roy/roy) Next Article Merasa Beruntung Belum Kena Covid? Bisa Jadi ini Penyebabnya
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular