Uang Cash & Barang Online Bisa Tularkan Corona, Apa Benar?

Arif Budiansyah, CNBC Indonesia
30 March 2020 08:40
Transaksi online mulai lebih diminati.
Foto: CNBC Indonesia/Muhammad Sabki
Jakarta, CNBC Indonesia - Sejak mewabahnya virus corona (COVID-19) di Indonesia, transaksi online mulai lebih diminati. Namun tahukah Anda bahwa selain uang, barang online yang dibeli juga dapat berpotensi menularkan virus asal Wuhan, China, itu?

Guru Besar Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia (FKM UI), yang juga Ketua Aliansi Telemedia Indonesia, Pumawan, mengatakan kalau publik harus waspada kalau uang dan barang online adalah benda yang berpotensi terinfeksi.

"Barang-barang yang diterima secara online, itu kita gak tau bagaimana prosesnya dan bagaimana kondisi orang yang mengantarnya. Jadi harus kita lakukan sebagai benda terinfeksi," jelas Pumawan di Graha BNPB, Minggu (29/3/2020).

"Kedua, uang cash itu kan juga menular dari orang ke orang, jadi harus ada caranya. Pegang pakai plastik, dan taruh di tempat khusus," kata dia melanjutkan.


Maka dari itu, Pumawan menyarankan agar setelah memegang benda-benda, harus langsung mencuci tangan dari air yang mengalir dan menggunakan sabun.

Pumawan juga menyarankan kepada masyarakat Indonesia untuk selalu berpikir positif, karena dengan memikirkan hal positif, akan membuat imunitas semakin kuat dan tidak drop.

Tidak kalah penting, untuk selalu menjaga jarak dengan orang sekitar 1-2 meter. Pasalnya COVID-19 menular melalui orang yang telah terinfeksi virus corona. Penyakit juga dapat dengan mudah menyebar melalui tetesan kecil dari hidung atau mulut ketika seseorang yang terinfeksi virus ini bersin atau batuk.

"Masyarakat agar selalu jaga jarak aman satu sampai dua meter. Juga beretika saat bersin dan batuk. Harus ditutup, bisa menggunakan tisu, yang tisunya langsung di buat. Serta cuci tangan dari air yang mengalir dengan menggunakan sabun," tutur Pumawan.

Sebelumnya, Bank Indonesia (BI) juga mendorong masyarakat bertransaksi non-tunai guna mengurangi sebaran virus ini. "Di bidang sistem pembayaran, uang kertas juga disediakan di ATM dengan cukup. Kami juga lakukan pembersihan agar uang beredar juga higienis dan mampu memitigasi penyebaran virus," kata Perry Warjiyo, Gubernur BI, Selasa (24/3/2020).

"Kami dorong masyarakat gunakan non-tunai dengan SKNBI [sistem kliring nasional Bank Indonesia] dan permudah dengan perbankan."


[Gambas:Video CNBC]


(tas/tas) Next Article Terapkan QRIS, GoPay & OVO Cs Gantikan Uang Tunai?

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular