
Canggihnya Cara Singapura Lacak Corona: Pakai HP & Bluetooth
Arif Budiansyah, CNBC Indonesia
23 March 2020 12:25

Jakarta, CNBC Indonesia - Singapura meluncurkan cara baru untuk melacak dan menghadang penyebaran virus corona COVID-19. Caranya melalui aplikasi dan bluetooth yang ada di ponsel.
Aplikasi ponsel tersebut bernama TraceTogether yang diluncurkan pada pekan lalu. Aplikasi ini dikembangkan oleh Goverment Technology Agency (GovTech) berkolaborasi dengan MOH.
Aplikasi ini mengajak warga negara ikut berpartisipasi aktif dalam melawan corona. Setelah menginstal aplikasi di ponsel, pengguna harus mengaktifkan Bluetooth mereka dan mengaktifkan push notification dan izin lokasi.
Aplikasi ini bekerja dengan bertukar sinyal Bluetooth jarak dekat ponsel untuk mendeteksi pengguna lain. Ketika ada yang terdeteksi terinfeksi corona maka akan diketahui siapa saja yang pernah lokasinya berdekatannya dengan orang tersebut.
Data lokasi ini akan tersimpan di ponsel. Namun, bila Departemen Kesehatan membutuhkan data tersebut maka pengguna harus mengirimkan data tersebut.
"Dalam pelacakan kontak, waktu menjadi sangat penting," ujar penanggung jawab GovTech Janil Puthucheary, seperti dilansir dari Channel News Asia, Senin (23/3/2020).
"Semakin cepat penelusuran kontak dapat dimulai dan dapat diidentifikasi orang-orang yang berisiko, semakin cepat kita dapat melakukan intervensi dan memaksakan karantina jika diperlukan serta membatasi penyebaran secara lokal."
(roy/roy) Next Article Merasa Beruntung Belum Kena Covid? Bisa Jadi ini Penyebabnya
Aplikasi ponsel tersebut bernama TraceTogether yang diluncurkan pada pekan lalu. Aplikasi ini dikembangkan oleh Goverment Technology Agency (GovTech) berkolaborasi dengan MOH.
Aplikasi ini mengajak warga negara ikut berpartisipasi aktif dalam melawan corona. Setelah menginstal aplikasi di ponsel, pengguna harus mengaktifkan Bluetooth mereka dan mengaktifkan push notification dan izin lokasi.
Data lokasi ini akan tersimpan di ponsel. Namun, bila Departemen Kesehatan membutuhkan data tersebut maka pengguna harus mengirimkan data tersebut.
"Dalam pelacakan kontak, waktu menjadi sangat penting," ujar penanggung jawab GovTech Janil Puthucheary, seperti dilansir dari Channel News Asia, Senin (23/3/2020).
"Semakin cepat penelusuran kontak dapat dimulai dan dapat diidentifikasi orang-orang yang berisiko, semakin cepat kita dapat melakukan intervensi dan memaksakan karantina jika diperlukan serta membatasi penyebaran secara lokal."
(roy/roy) Next Article Merasa Beruntung Belum Kena Covid? Bisa Jadi ini Penyebabnya
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular