
Anda Kesusahan Cari Penjual Masker di Google? Ini Penyebabnya
CNBC Indonesia, CNBC Indonesia
11 March 2020 11:21

Jakarta, CNBC Indonesia - Google memutuskan untuk memblokir semua iklan masker wajah medis di platformnya. Kebijakan bersifat sementara ini sebagai respons atas merebaknya misinformasi virus corona COVID-19.
"Kami telah memutuskan untuk sementara waktu melarang semua iklan masker," ujar juru bicara Google seperti dilansir dari CNBC International, Rabu (11/3/2020. "Kami secara aktif memantau situasi dan akan terus mengambil tindakan sesuai kebutuhan untuk melindungi pengguna."
Pembatasan hanya berlaku untuk masker wajah, dan tidak berlaku untuk iklan produk lain seperti jas hazmat dan sanitizers (pembersih), yang disebut bisa melindungi warga dari wabah corona.
Google menambahkan pihaknya "terus mengevaluasi" apakah pelarangan itu berlaku untuk produk lain, dan mengatakan akan memakan waktu "beberapa hari" untuk menghapus iklan masker yang ada, artinya pengguna masih bisa melihatnya dalam beberapa hari mendatang.
Kebijakan terbaru merupakan salah satu cara Google memerangi misinformasi pada platformnya virus COVID-19. Virus ini telah menginfeksi lebih dari 118.000 orang di seluruh dunia dan tewas lebih dari 4.200 orang.
Google mengikuti Facebook, yang pada hari Jumat mengatakan sedang melarang sementara iklan dan daftar dagang yang menjual masker wajah medis.
Pakar medis telah mencoba memperingatkan agar yang memakai masker adalah mereka yang sakit, sementara yang sehat tidak perlu. Aksi borong masker karena khawatir corona telah membuat pekerja medis kekurangan masker.
(roy/roy) Next Article Virus XBB.1.5 Menggila di AS, Ini Ciri-Ciri Covid Varian Baru
"Kami telah memutuskan untuk sementara waktu melarang semua iklan masker," ujar juru bicara Google seperti dilansir dari CNBC International, Rabu (11/3/2020. "Kami secara aktif memantau situasi dan akan terus mengambil tindakan sesuai kebutuhan untuk melindungi pengguna."
Pembatasan hanya berlaku untuk masker wajah, dan tidak berlaku untuk iklan produk lain seperti jas hazmat dan sanitizers (pembersih), yang disebut bisa melindungi warga dari wabah corona.
Kebijakan terbaru merupakan salah satu cara Google memerangi misinformasi pada platformnya virus COVID-19. Virus ini telah menginfeksi lebih dari 118.000 orang di seluruh dunia dan tewas lebih dari 4.200 orang.
Google mengikuti Facebook, yang pada hari Jumat mengatakan sedang melarang sementara iklan dan daftar dagang yang menjual masker wajah medis.
Pakar medis telah mencoba memperingatkan agar yang memakai masker adalah mereka yang sakit, sementara yang sehat tidak perlu. Aksi borong masker karena khawatir corona telah membuat pekerja medis kekurangan masker.
(roy/roy) Next Article Virus XBB.1.5 Menggila di AS, Ini Ciri-Ciri Covid Varian Baru
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular