Virus Corona Kian Menggila, Investor Gojek Beri Peringatan

Arif Budiansyah, CNBC Indonesia
09 March 2020 13:31
Peringatan itu didasari oleh penurunan kinerja sejumlah perusahaan yang didanai sang investor.
Foto: Sequoia (dok. sequoia)
Jakarta, CNBC Indonesia - Perusahaan modal ventura, Sequoia, yang telah berinvestasi di GitHub, Google, LinkedIn, Nvidia, Oracle, Square, YouTube hingga Gojek, memperingatkan pendiri dan CEO perusahaan startup portofolionya bahwa kondisi ekonomi dunia kemungkinan memburuk akibat merebaknya SARS-CoV-2, virus yang menyebabkan Covid-19.

"Karena nyawa yang menjadi ancaman, kami berharap kondisi membaik secepat mungkin," kata perusahaan itu dalam memonya, seperti dilansir dari CNBC International, Senin (9/3/2020). "Sementara itu, kita harus menyiapkan diri untuk turbulensi dan memiliki pola pikir yang siap untuk skenario yang mungkin terjadi."

Dalam laporannya, Sequoia menyatakan pertumbuhan beberapa perusahaan menurun tajam antara Desember 2019 hingga Februari 2020. Sementara beberapa perusahaan yang perkembangan bisnis sesuai dengan rencana, sekarang berisiko mengalami kendala bisnis pada kuartal I-2020 karena efek dari dampak virus corona (Covid-19) yang lebih luas.

Oleh karena itu, Sequoia meminta para startup yang didanai untuk mengefisienkan diri, bekerja dengan jumlah karyawan yang lebih sedikit namun produktif, mengkaji kembali pengeluaran akuisisi pelanggan, dan menghitung ulang uang tunai karena suntikan dana investor akan lebih sulit diraih gegara virus corona.

"Sebelum Anda menentukan arah menuju kemandirian finansial, periksa apakah rencana belanja modal Anda masuk akal di lingkungan yang lebih tidak pasti," tulis Sequoia.

"Mungkin tidak ada alasan untuk mengubah rencana dan untuk semua yang Anda tahu, perubahan keadaan bahkan dapat menghadirkan peluang untuk mempercepat (perubahan rencana). Tetapi ini adalah keputusan yang harus dipikirkan matang-matang."



Menurut Sequoia, ciri perusahaan startup yang dapat bertahan lama dari gangguan wabah Covid-19 adalah perusahaan serta karyawan yang tidak terjebak dalam optimisme yang terlalu tinggi untuk dapat melawan gangguan ini.

"Optimisme yang salah dapat dengan mudah membuat Anda tersesat dan mencegah Anda membuat rencana darurat atau mengambil tindakan berani. Hindari jebakan ini dengan bersikap realistis secara klinis dan bertindak tegas saat keadaan berubah. Tunjukkan kepemimpinan yang dibutuhkan tim Anda selama masa yang penuh tekanan ini," tuturnya.

[Gambas:Video CNBC]




(miq/miq) Next Article Merasa Beruntung Belum Kena Covid? Bisa Jadi ini Penyebabnya

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular