Huawei, Produsen HP China yang Paling Parah Terdampak Corona
09 March 2020 12:01

Beijing, CNBC Indonesia - Mewabahnya Covid-19 akibat SARS-CoV-2 di seluruh dunia berdampak buruk pada produksi smartphone. Produsen yang paling terkena dampak adalah ponsel asal China.
Dari laporan lembaga riset TrendForce pada 10 Februari 2020, di antara enam vendor smartphone teratas, Huawei menjadi produsen yang mengalami dampak penurunan produksi terbesar sebanyak 15 persen menjadi 42,5 juta unit.
Disusul oleh Vivo dengan penurunan 15 persen ke 1,5 juta unit, Oppo yang anjlok 14 persen menjadi 2,4 juta unit, dan Xiaomi yang turun 10 persen ke angka 2,47 juta unit.
Sementara, Samsung menjadi produsen smartphone yang hanya mendapatkan penurunan 3 persen saja yang diperkirakan menghasilkan 71,5 juta smartphone pada kuartal pertama. Angka penurunan tersebut didukung arena basis produksi utama perusahaan teknologi asal Korea Selatan itu berada di Vietnam.
Adapun Apple yang memiliki pabriknya di China tepatnya di kota Zhengzhou, diprediksi iPhone keluaran terbaru (contohnya iPhone 9) akan mengalami penurunan produksi sebesar 10% menjadi 41 juta unit.
"TrendForce menurunkan perkiraan produksi smartphone di kuartal pertama menjadi 12 persen dari tahun ke tahun, dengan 275 juta unit yang diproduksi, yang merupakan level terendah dalam lima tahun terakhir," ungkap TrendForce.
Ia juga memprediksi total produksi smartphone pada Januari-Maret akan mencapai 275 juta unit. Angka itu turun 12% dari 310 juta dalam tiga bulan pertama di tahun 2019.
Dikutip Reuters, (9/3/2020), lembaga riset Canalys mengatakan penjualan smartphone di China merosot 50% pada kuartal pertama, dikarenakan banyak toko ritel tutup untuk waktu yang lama. Di sisi lain, produksi belum dilanjutkan karena penyebaran cepat virus corona.
"Peluncuran produk yang direncanakan oleh vendor akan dibatalkan atau ditunda, mengingat acara publik yang besar tidak diizinkan di Cina," kata perusahaan riset Canalys. "Ini akan memakan waktu bagi vendor untuk mengubah roadmap peluncuran produk mereka di China yang kemungkinan akan mengurangi pengiriman 5G."
(miq/miq)
Dari laporan lembaga riset TrendForce pada 10 Februari 2020, di antara enam vendor smartphone teratas, Huawei menjadi produsen yang mengalami dampak penurunan produksi terbesar sebanyak 15 persen menjadi 42,5 juta unit.
Disusul oleh Vivo dengan penurunan 15 persen ke 1,5 juta unit, Oppo yang anjlok 14 persen menjadi 2,4 juta unit, dan Xiaomi yang turun 10 persen ke angka 2,47 juta unit.
Sementara, Samsung menjadi produsen smartphone yang hanya mendapatkan penurunan 3 persen saja yang diperkirakan menghasilkan 71,5 juta smartphone pada kuartal pertama. Angka penurunan tersebut didukung arena basis produksi utama perusahaan teknologi asal Korea Selatan itu berada di Vietnam.
Adapun Apple yang memiliki pabriknya di China tepatnya di kota Zhengzhou, diprediksi iPhone keluaran terbaru (contohnya iPhone 9) akan mengalami penurunan produksi sebesar 10% menjadi 41 juta unit.
"TrendForce menurunkan perkiraan produksi smartphone di kuartal pertama menjadi 12 persen dari tahun ke tahun, dengan 275 juta unit yang diproduksi, yang merupakan level terendah dalam lima tahun terakhir," ungkap TrendForce.
Ia juga memprediksi total produksi smartphone pada Januari-Maret akan mencapai 275 juta unit. Angka itu turun 12% dari 310 juta dalam tiga bulan pertama di tahun 2019.
Dikutip Reuters, (9/3/2020), lembaga riset Canalys mengatakan penjualan smartphone di China merosot 50% pada kuartal pertama, dikarenakan banyak toko ritel tutup untuk waktu yang lama. Di sisi lain, produksi belum dilanjutkan karena penyebaran cepat virus corona.
"Peluncuran produk yang direncanakan oleh vendor akan dibatalkan atau ditunda, mengingat acara publik yang besar tidak diizinkan di Cina," kata perusahaan riset Canalys. "Ini akan memakan waktu bagi vendor untuk mengubah roadmap peluncuran produk mereka di China yang kemungkinan akan mengurangi pengiriman 5G."
Artikel Selanjutnya
Vaksin Corona Sudah Ditemukan? Cek Updatenya!
(miq/miq)