
Apa Kabar Rencana Pemerintah Gulirkan Teknologi Internet 5G?
Arif Budiansyah, CNBC Indonesia
02 March 2020 14:38

Jakarta, CNBC Indonesia - Pada tahun 2020 ini, pemerintah terus menggodok penerapan 5G pada tiga lapisan jaringan atau spektrum frekuensi. Contohnya di frekuensi 2,3Ghz yang masih dalam pembahasan.
Dirjen SDPPI Kementerian Komunikasi, Ismail, menerangkan agar layanan 5G bisa dinikmati secara optimal dibutuhkan dukungan dari tiga opsi frekuensi.
"Kebutuhan kita banyak ya di 5G, dari semua layer frekuensi memang kita membutuhkan. layer di middle band, low band, dan upper band," ujar Ismail di gedung Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Senin (2/3/2020).
Maka dari itu, untuk menunjang kebutuhan di tiga layer frekuensi, menurutnya dibutuhkan juga proses refarming dan regulasi sehingga 5G dapat di deliver dengan baik.
"Belum ada tanggalnya. Ini masih dibahas.kita membutuhkan proses refarming yaitu pembersihan kemudian menyiapkan regulasi-regulasinya," ucap Ismail.
Banyak opsi frekuensi yang bisa dipakai dalam penerapan 5G namun sebelumnya ada tiga kandidat kuat yang disiapkan untuk layanan 5G ini, yakni 3,5 GHz, 26 GHz, dan 28 GHz atau upper band.
Dari sisi operator, PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM) mengatakan masih menunggu ketersediaan spektrum dalam rangka ketersediaan jaringan 5G di Indonesia.
Saat ini Indonesia memang masih setia dengan jaringan 4G. Sebab, menurut Direktur Utama Telkom, Ririek Adriansyah, belum ada spektrum yang bisa dipakai untuk 5G di Indonesia.
"(Jaringan) 5G butuh spektrum yang luas, 100 Megahertz (MHz)," ujarnya dalam paparan di CNBC Indonesia Economic Outlook, di Ritz Carlton, Jakarta, Rabu (26/2/2020).
Menurutnya, saat ini Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) masih mengatur berbagai hal terkait ketersediaan spektrum tersebut. Bahkan menurutnya, negara sekelas Korea Selatan saja, belum cukup kuat untuk penggunaan jaringan 5G.
"Di Korea used case belum kuat, di sana April tahun lalu. Dampaknya ke telko negatif," terang Ririek.
(roy/roy) Next Article Soal Teknologi Internet Baru, Kominfo: Jangan 5G Rasanya 4G
Dirjen SDPPI Kementerian Komunikasi, Ismail, menerangkan agar layanan 5G bisa dinikmati secara optimal dibutuhkan dukungan dari tiga opsi frekuensi.
"Kebutuhan kita banyak ya di 5G, dari semua layer frekuensi memang kita membutuhkan. layer di middle band, low band, dan upper band," ujar Ismail di gedung Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Senin (2/3/2020).
"Belum ada tanggalnya. Ini masih dibahas.kita membutuhkan proses refarming yaitu pembersihan kemudian menyiapkan regulasi-regulasinya," ucap Ismail.
Banyak opsi frekuensi yang bisa dipakai dalam penerapan 5G namun sebelumnya ada tiga kandidat kuat yang disiapkan untuk layanan 5G ini, yakni 3,5 GHz, 26 GHz, dan 28 GHz atau upper band.
Dari sisi operator, PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM) mengatakan masih menunggu ketersediaan spektrum dalam rangka ketersediaan jaringan 5G di Indonesia.
Saat ini Indonesia memang masih setia dengan jaringan 4G. Sebab, menurut Direktur Utama Telkom, Ririek Adriansyah, belum ada spektrum yang bisa dipakai untuk 5G di Indonesia.
"(Jaringan) 5G butuh spektrum yang luas, 100 Megahertz (MHz)," ujarnya dalam paparan di CNBC Indonesia Economic Outlook, di Ritz Carlton, Jakarta, Rabu (26/2/2020).
Menurutnya, saat ini Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) masih mengatur berbagai hal terkait ketersediaan spektrum tersebut. Bahkan menurutnya, negara sekelas Korea Selatan saja, belum cukup kuat untuk penggunaan jaringan 5G.
"Di Korea used case belum kuat, di sana April tahun lalu. Dampaknya ke telko negatif," terang Ririek.
(roy/roy) Next Article Soal Teknologi Internet Baru, Kominfo: Jangan 5G Rasanya 4G
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular