
Kian Luas, AS Laporkan Kematian Pertama Akibat Virus Corona
Monica Wareza, CNBC Indonesia
01 March 2020 07:40

Jakarta, CNBC Indonesia - Amerika Serikat melaporkan kasus kematian pertama yang terjadi di negaranya akibat corona virus alias COVID-19. Pasien yang meninggal merupakan salah satu dari beberapa kasus baru yang dilaporkan negara tersebut.
Menurut laporan CNBC, kasus kematian pertama ini terjadi di King County, negara bagian Washington. Pasien ini meninggal pada pukul satu siang, Sabtu (29/2/2020) waktu setempat. Pasien meninggal dunia ini merupakan pria berusia 50 tahunan.
Adapun menurut Reuters, sejauh ini jumlah yang terdampak COVID-19 sudah mencapai 60 orang yang tersebar di 46 negara bagian. Sebagian besar kasus ini merupakan para pelancong yang baru saja kembali dari China.
Pejabat kesehatan Amerika baru-bariu ini mengidentifikasi empat dugaan kasus corona baru. Sementara itu, Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC) mengeluarkan pernyataan Jumat (28/2/2020) malam adanya tiga kasus baru yang tidak diketahui asalnya di wilayah California, Oregon dan Washington.
Sementara itu, Amerika Serikat memberlakukan perluasan pembatasan perjalanan bagi warganya untuk negara seperti Iran dan dua negara baru yakni Korea Selatan dan Italia yang terdampak virus ini.
"Pertama, presiden mengizinkan tindakan hari ini untuk menambahkan pembatasan perjalanan tambahan pada Iran. ... Iran sudah di bawah larangan perjalanan, tetapi kami memperluas pembatasan perjalanan yang ada untuk memasukkan warga negara asing yang telah mengunjungi Iran dalam 14 hari terakhir," jelas Mike Pence, Wakil Presiden AS dilansir dari CNBC, Minggu (1/3/2020).
"Kami meningkatkan level advisory ke level tertinggi, level 4 untuk warga Amerika Jangan bepergian ke daerah tertentu di Italia dan Korea Selatan. Kami mendesak orang Amerika untuk tidak melakukan perjalanan ke daerah-daerah di Italia dan daerah-daerah di Korea Selatan yang paling terpengaruh oleh virus corona," terangnya.
Sementara itu, dalam kesempatan yang berbeda, Presiden Donald Trump mengatakan pada Senin (3/3/2020) nanti akan mengadakan pertemuan dengan perusahaan farmasi terbesar dunia untuk pengembangan vaksin melawan corona ini.
(roy/roy) Next Article Merasa Beruntung Belum Kena Covid? Bisa Jadi ini Penyebabnya
Menurut laporan CNBC, kasus kematian pertama ini terjadi di King County, negara bagian Washington. Pasien ini meninggal pada pukul satu siang, Sabtu (29/2/2020) waktu setempat. Pasien meninggal dunia ini merupakan pria berusia 50 tahunan.
Adapun menurut Reuters, sejauh ini jumlah yang terdampak COVID-19 sudah mencapai 60 orang yang tersebar di 46 negara bagian. Sebagian besar kasus ini merupakan para pelancong yang baru saja kembali dari China.
Sementara itu, Amerika Serikat memberlakukan perluasan pembatasan perjalanan bagi warganya untuk negara seperti Iran dan dua negara baru yakni Korea Selatan dan Italia yang terdampak virus ini.
"Pertama, presiden mengizinkan tindakan hari ini untuk menambahkan pembatasan perjalanan tambahan pada Iran. ... Iran sudah di bawah larangan perjalanan, tetapi kami memperluas pembatasan perjalanan yang ada untuk memasukkan warga negara asing yang telah mengunjungi Iran dalam 14 hari terakhir," jelas Mike Pence, Wakil Presiden AS dilansir dari CNBC, Minggu (1/3/2020).
"Kami meningkatkan level advisory ke level tertinggi, level 4 untuk warga Amerika Jangan bepergian ke daerah tertentu di Italia dan Korea Selatan. Kami mendesak orang Amerika untuk tidak melakukan perjalanan ke daerah-daerah di Italia dan daerah-daerah di Korea Selatan yang paling terpengaruh oleh virus corona," terangnya.
Sementara itu, dalam kesempatan yang berbeda, Presiden Donald Trump mengatakan pada Senin (3/3/2020) nanti akan mengadakan pertemuan dengan perusahaan farmasi terbesar dunia untuk pengembangan vaksin melawan corona ini.
(roy/roy) Next Article Merasa Beruntung Belum Kena Covid? Bisa Jadi ini Penyebabnya
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular