Mas Nadiem Ajak Startup Manfaatkan Program Kampus Merdeka

Arif Budiansyah, CNBC Indonesia
27 February 2020 17:41
Demikian disampaikan Nadiem pada acara Indonesia Digital Economy Summit 2020 di The Ritz-Carlton Hotel, Pasific Place, Jakarta, Kamis (27/2/2020).
Foto: Nadiem Makarim (CNBC Indonesia/Tri Susilo).
Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim berharap startup bisa memaksimalkan talenta digital anak bangsa lewat program Merdeka Belajar yang telah diluncurkan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Program Kampus Merdeka sendiri memungkinkan mahasiswa untuk magang hingga tiga semester di perusahaan.

"Teman-teman developer dan startup-startup andal pasti masalah utamanya adalah butuh orang. Nggak bisa menemukan talent-talent yang punya good computational logic dan punya good problem solving skills," kata Nadiem pada acara Indonesia Digital Economy Summit 2020 di The Ritz-Carlton Hotel, Pasific Place, Jakarta, Kamis (27/2/2020).

"Jadi gini solusinya tolong teman-teman developer lakukan dua hal. Satu kalau punya perusahaan dan kualitas tech-nya baik segera submit ke saya program 6 bulan (semester) itu," sambungnya.

Selain itu, menurut Nadiem, para pengembang bisa menyiapkan program kecerdasan buatan (Artificial Intelligence/AI), bootcamp hingga komputasi awan (cloud computing). Dengan begitu, perusahaan termasuk startup bisa mendapat talenta yang sesuai dengan kebutuhan mereka.

Tidak hanya mendorong komunitas startup, Nadiem juga meminta perusahaan teknologi besar seperti Microsoft untuk tidak menyia-nyiakan kesempatan untuk menggali potensi talenta digital di Indonesia.



"Perusahaan teknologi besar seperti Microsoft ini juga jangan sia-siakan kesempatan ini, segera dibikin program 6 bulan khusus buat AI atau khusus buat computing," papar pria yang kini memiliki panggilan Mas Menteri tersebut.

Nadiem juga meminta developer dan praktisi teknologi lainnya untuk bersosialisasi ke kampus dan membagi ilmu yang mereka dapatkan di ruang kelas.

"Salah satu metrik performance untuk universitas sekarang adalah berapa jumlah praktisi yang kerja di dunia nyata yang ngajar. Ini salah satu hal yang akan kita push," pungkasnya.

Pendiri Gojek ini ingin memastikan kalau seluruh mahasiswa di Indonesia punya kesempatan mengajukan magang di perusahaan, termasuk startup.

"Bukan hanya di Indonesia, tetapi dunia. Kerja internship," kata dia.

[Gambas:Video CNBC]




(miq/miq) Next Article Bukan Pak Menteri, PNS Kemendikbud Panggil Nadiem Mas Menteri

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular