Cuci Uang, Cara Terbaru China Perangi Virus Corona COVID-19

Roy Franedya, CNBC Indonesia
18 February 2020 10:38
Pemerintah China meluncurkan cara baru untuk menghambat penyebaran virus corona COVID-19 dengan mencuci uang lama yang beredar di masyarakat.
Foto: PBOC (REUTERS/Jason Lee)
Jakarta, CNBC Indonesia - Pemerintah China meluncurkan cara baru untuk menghambat penyebaran virus corona COVID-19 dengan mencuci uang lama yang beredar di masyarakat.

Pencucian uang ini dalam arti yang sesungguhnya bukan dalam arti tindak pidana pencucian uang, di mana uang ditransfer ke berbagai rekening untuk menyamarkan dana yang berasal dari aksi kejahatan.


Alasan pemerintah China mencuci uang karena uang dianggap kotor dan sangat cepat dan sangat mudah berpindah tangan. Pencucian uang ini sebagai bentuk sanitasi mengantisipasi virus corona.

Selain mencuci uang dengan sinar ultraviolet, People Bank of China atau Bank Sentral China mengelontorkan dana tunai 600 miliar yuan atau setara US$85,9 miliar untuk daerah Hubei, yang merupakan pusat penularan virus corona.

"Uang yang berasal dari daerah-daerah terkena virus akan disanitasi dengan sinar ultraviolet atau dipanaskan dan dikunci setidaknya selama 14 hari, sebelum didistribusikan kembali," ujar Wakil Deputi Gubernur Bank Sentral China Fan Yifei, seperti dilansir dari Ubergizmodo, Selasa (18/2/2020).

Informasi saja, hingga kini belum ditemukan vaksin obat virus corona, yang bisa dilakukan masyarakat saat ini menjaga tubuh agar tetap sehat. Virus ini sudah dua bulan merajalela dan 1.876 orang meninggal di China.

Ada 72.300 orang di seluruh China yang terkena virus corona. Selain China, 26 negara sudah mengkonfirmasi adanya virus corona. Berikut daftarnya:

  1. Singapura 77 kasus
  2. Jepang 66 kasus
  3. Thailand 35
  4. Korea Selatan 30 kasus
  5. Malaysia 22 kasus
  6. Taiwan 22 kasus
  7. Jerman 16 kasus
  8. Vietnam 16 kasus
  9. Australia 15,
  10. Amerika Serikat 15 kasus
  11. Perancis 12 kasus
  12. Uni Emirat Arab 9 kasus
  13. Inggris 9 kasus
  14. Kanada 8 kasus
  15. Italia 3 kasus
  16. Filipina 3 kasus
  17. India 3 kasus,
  18. Rusia 2 kasus
  19. Spanyol 2 kasus
  20. Nepal 1 kasus
  21. Kamboja 1 kasus
  22. Belgia 1 kasus
  23. Finlandia 1 kasus
  24. Swedia 1 kasus
  25. Mesir 1 kasus
  26. Sri Lanka 1 kasus.

[Gambas:Video CNBC]




(roy/miq) Next Article Merasa Beruntung Belum Kena Covid? Bisa Jadi ini Penyebabnya

Tags


Related Articles
Recommendation
Most Popular