Virus Corona Bisa Bikin Bisnis Samsung & Huawei Cs Berantakan

Redaksi, CNBC Indonesia
06 February 2020 14:24
Produsen chip, Qualcomm Inc mengingatkan akan adanya potensi masalah pada industri smartphone gegara virus corona.
Foto: Toko Elektronik HP (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)
Jakarta, CNBC Indonesia - Produsen chip, Qualcomm Inc mengingatkan akan adanya potensi masalah pada industri smartphone gegara virus corona. Bila terus berlanjut maka bisa mengganggu produksi dan penjualan ponsel.

Hal ini disampaikan oleh Chief Financial Officer Qualcomm, Akash Palkhiwala dalam paparan kinerja keuangan kuartalan, seperti dilansir dari Reuters, Kamis (6/2/2020).


"Ada ketidakpastian yang signifikan pada permintaan handset dan rantai pasok sebagai dampak dari virus corona," ujar Akash Palkhiwala.

Untuk sisi kinerja keuangan, tahun ini manajemen Qualcomm menurunkan target laba per saham menjadi 5 sen sebagai dampak dari virus corona. Namun kinerja bisa terdongkrak dari bisnis 5G yang diperkirakan akan banyak permintaan dari Amerika Serikat, Korea Selatan dan Jepang.

"Jika kami punya isu, masalah rantai suplai atau permintaan di China, kami cenderung punya kemampuan untuk back up di wilayah lain," cetus CEO Qualcomm, Steve Mollenkopf.

Virus corona memang berpotensi memukul bisnis ponsel. Pasalnya, banyak perusahaan ponsel merakit ponselnya di China, sementara gara-gara virus corona sebagai pabrik memilih memperpanjang masa libur karyawan atau meminta mereka bekerja dari rumah.

Selain sebagai negara perakit, China juga pasar ponsel terbesar di dunia. Hal ini karena jumlah penduduk China merupakan yang terbanyak di dunia. Vendor smartphone Apple dan Samsung sudah memutuskan untuk menutup semua gerai offline di China. Bila terus berkepanjangan maka bisa memukul penjualan produk.

[Gambas:Video CNBC]


(roy/roy) Next Article Bukti Terbaru Huawei & Apple Cs Korban Keganasan Corona

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular