
Hoaks Corona, Menkominfo: Jangan Forward Informasi Tak Benar
Arif Budiansyah, CNBC Indonesia
03 February 2020 13:40

Jakarta, CNBC Indonesia - Kementerian Kominikasi dan Informatika (Kominfo) menyayangkan terdapat banyak informasi hoaks mengenai virus corona di platform digital.
Menteri Kominfo, Johnny G Plate, menjelaskan bahwa pihaknya akan terus melakukan himbauan kepada masyarakat, menyaring informasi, seraya akan memblokir/men-take down informasi terkait virus corona yang dinilai menyesatkan.
"Jangan mem-forward informasi yang tidak benar ya. Ada 54 disinformasi yang telah kami lihat. Ini bisa bahaya kalo disebar melalui media sosial dan lainnya," ujar Plate saat konferensi pers, di Jakarta, (3/2/2020).
Saat ini Kominfo masih melakukan sebatas tindakan persuasif yaitu himbauan saja namun tidak menutup kemungkinan bila hoaks tersebut membuat kerugian bisa diproses ke ranah hukum.
"Kami sebenarnya tidak segan-segan memberikan hukuman dan bekerja sama dengan kepolisian. Jadi kalo himbauan kami masih saja dilanggar, kita pasti take down. Kalo begitu terus bisa kami bawa ke ranah hukum, kita masih lunak ini masih ditahap menghimbau karena kebebasan berbicara sangat dihormati," jelas Plate.
Khusus terkait traffic virus corona menurut cyberdrone kominfo, yang pertama hoaks terjadi pada 6 Mei 2019, lalu terdapat 53 lainnya terjadi pada tanggal 23 Januari lalu sampai hari ini, 3 Februari 2020.
"Adanya disinformasi katanya korban virus corona di kremasi di china itu hoax, lalu wudhu dapat mencegah penyebaran virus corona juga itu disinformasi, dan penumpang lion air meninggal atau virus korona sudah masuk di pekanbaru itu hoax," lanjut Plate.
(roy/roy) Next Article Daftar Lengkap 54 Hoaks Virus Corona di Medsos & Internet
Menteri Kominfo, Johnny G Plate, menjelaskan bahwa pihaknya akan terus melakukan himbauan kepada masyarakat, menyaring informasi, seraya akan memblokir/men-take down informasi terkait virus corona yang dinilai menyesatkan.
"Kami sebenarnya tidak segan-segan memberikan hukuman dan bekerja sama dengan kepolisian. Jadi kalo himbauan kami masih saja dilanggar, kita pasti take down. Kalo begitu terus bisa kami bawa ke ranah hukum, kita masih lunak ini masih ditahap menghimbau karena kebebasan berbicara sangat dihormati," jelas Plate.
Khusus terkait traffic virus corona menurut cyberdrone kominfo, yang pertama hoaks terjadi pada 6 Mei 2019, lalu terdapat 53 lainnya terjadi pada tanggal 23 Januari lalu sampai hari ini, 3 Februari 2020.
"Adanya disinformasi katanya korban virus corona di kremasi di china itu hoax, lalu wudhu dapat mencegah penyebaran virus corona juga itu disinformasi, dan penumpang lion air meninggal atau virus korona sudah masuk di pekanbaru itu hoax," lanjut Plate.
(roy/roy) Next Article Daftar Lengkap 54 Hoaks Virus Corona di Medsos & Internet
Most Popular