Ekonomi Global Melambat, Cek Fakta Industri Keuangan RI

Lidya Julita Sembiring, CNBC Indonesia
01 February 2020 08:37
Kinerja Industri Keuangan Non Bank
Foto: CNBC Indonesia/Chandra Gian Asmara
Sementara itu, industri keuangan non bank juga tetap menjaga kualitas pertumbuhannya. Sepanjang 2019, premi asuransi komersial yang dikumpulkan mencapai Rp 281,2 triliun tumbuh 8,0% (yoy), dengan premi asuransi jiwa sebesar Rp 179,1 triliun tumbuh 4,1% (yoy) serta premi asuransi umum/ reasuransi sebesar Rp 102,1 triliun.

Sementara tingkat permodalan industri asuransi juga masih sangat kuat, terlihat dari Risk-Based Capital industri asuransi umum dan asuransi jiwa masing-masing sebesar 345,35% dan 789,37%, jauh lebih tinggi dari threshold 120%.

Ketua Umum Dewan Asuransi Indonesia (DAI) Dadang Sukresna menyebutkan, kinerja industri asuransi masih baik. Meskipun ada masalah di beberapa perusahaan asuransi belakangan ini, namun lebih disebabkan oleh tata kelola di internal perusahaan yang tidak berjalan dengan baik.

"Intinya adalah pihak otoritas itu sudah mengatur berbagai macam tata kelola yang baik, itu sudah ada aturannya. Perusahaan asuransi lain yang sekarang memiliki produk yang sama, selama aturan tata laksana itu dilakukan dengan baik, itu tidak masalah," jelas dia.

Adapun kinerja perusahaan pembiayaan pada 2019 tetap tumbuh positif sebesar 4,5%, dengan risiko kredit NPF terpantau stabil rendah sebesar 2,4% (gross) dan 0,45% (net). Demikian juga dengan Gearing Ratio perusahaan pembiayaan yang terbilang masih rendah, yaitu sebesar 2,61 kali.

Sedangkan di pasar modal, OJK terus secara aktif mendorong perusahaan-perusahaan berskala menengah untuk mendapatkan sumber pembiayaan melalui pasar modal. Usaha ini membuahkan hasil terlihat dari penghimpunan dana melalui penawaran umum di pasar modal pada 2019 mencapai Rp 166,8 triliun dan 60 emiten baru.

Angka ini menjadi pertumbuhan emiten tertinggi di ASEAN dan nomor 7 di dunia. Total dana kelolaan investasi di Pasar Modal di 2019 juga meningkat dari Rp 745,77 triliun (2018) menjadi Rp 806,86 triliun. (hps/hps)

Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular