
Kerja Sama dengan Alipay, Mandiri Masih Tunggu Surat Izin BI
Yuni Astutik, CNBC Indonesia
29 January 2020 14:13

Jakarta, CNBC Indonesia - PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) mengaku belum menerima surat ijin dari Bank Indonesia (BI) terkait kerjasama dengan raksasa dompet digital milik Alibaba Group, Alipay.
Direktur Consumer & Retail Transaction Bank Mandiri Hery Gunardi menegaskan bahwa selain kerjasama dengan Alipay, Bank Mandiri justru lebih menginginkan kerjasama dengan PT Fintek Karya Nusantara (Finarya) atau LinkAja.
"Belum ada. Saya belum lihat suratnya. Masih jauh. Tapi sebenarnya kita lebih senang kerjasama untuk payment itu dengan LinkAja. Karena kan kita punya LinkAja, tapi inginnya membesarkan dalam negeri dulu dong," ujarnya dalam seremoni penyerahan hadiah utama program undian poin 2019 di The Maj, Jakarta, Rabu (29/1/2020).
Sebelumnya, Deputi Gubernur Bank Indonesia Sugeng mengatakan Alipay masuk masuk ke Indonesia dengan menggandeng Bank Mandiri dan Bank Rakyat Indonesia (BRI), bukan Bank BNI.
"Tetapi ada persyaratan yang belum bisa mereka penuhi," ujar Sugeng.
Informasi saja, pesaing Alipay, WeChat Pay sudah resmi beroperasi di Indonesia dengan menggandeng CIMB Niaga.
Untuk bisa masuk ke Indonesia BI mensyaratkan harus menggandeng Bank Umum Kegiatan usaha (BUKU) IV atau bermodal inti di atas Rp 30 triliun. Ada juga beberapa syarat lain yang harus dipenuhi.
Alipay dan WeChat Pay yang beroperasi di Indonesia harus menggunakan mata uang rupiah dan melayani para turis-turis asal China yang datang ke Indonesia. Alipay dan WeChat Pay tidak bisa dipakai secara umum di Indonesia karena tidak memenuhi aturan Penyelenggara Jasa Sistem Pembayaran (PJSP).
(dob/dob) Next Article Siap-siap! WeChat Pay dan Alipay Jajal Indonesia
Direktur Consumer & Retail Transaction Bank Mandiri Hery Gunardi menegaskan bahwa selain kerjasama dengan Alipay, Bank Mandiri justru lebih menginginkan kerjasama dengan PT Fintek Karya Nusantara (Finarya) atau LinkAja.
"Belum ada. Saya belum lihat suratnya. Masih jauh. Tapi sebenarnya kita lebih senang kerjasama untuk payment itu dengan LinkAja. Karena kan kita punya LinkAja, tapi inginnya membesarkan dalam negeri dulu dong," ujarnya dalam seremoni penyerahan hadiah utama program undian poin 2019 di The Maj, Jakarta, Rabu (29/1/2020).
"Tetapi ada persyaratan yang belum bisa mereka penuhi," ujar Sugeng.
Informasi saja, pesaing Alipay, WeChat Pay sudah resmi beroperasi di Indonesia dengan menggandeng CIMB Niaga.
Untuk bisa masuk ke Indonesia BI mensyaratkan harus menggandeng Bank Umum Kegiatan usaha (BUKU) IV atau bermodal inti di atas Rp 30 triliun. Ada juga beberapa syarat lain yang harus dipenuhi.
Alipay dan WeChat Pay yang beroperasi di Indonesia harus menggunakan mata uang rupiah dan melayani para turis-turis asal China yang datang ke Indonesia. Alipay dan WeChat Pay tidak bisa dipakai secara umum di Indonesia karena tidak memenuhi aturan Penyelenggara Jasa Sistem Pembayaran (PJSP).
(dob/dob) Next Article Siap-siap! WeChat Pay dan Alipay Jajal Indonesia
Most Popular