
Virus Corona yang Menyebabkan Penyakit Pada Manusia & Ekonomi
Yuni Astutik, CNBC Indonesia
28 January 2020 12:12

Jakarta, CNBC Indonesia- Virus Corona yang saat ini masih mengintai tak hanya berhasil menginfeksi warga di daratan China, namun juga beberapa negara lain di dunia. Virus yang dinilai lebih ringan dari Server Acute Respiratory Syndrome (SARS) menyebabkan penyakit serius jika tidak ditangani dengan baik.
Seseorang yang terjangkit Virus dengan nama lain 2019-nCoV ini memiliki gejala serupa flu. Gejala lainnya pilek, batuk, sakit tenggorokan, sakit kepala dan demam. Bagi orang yang sistem kekebalan tubuhnya sedang lemah, misalnya orang tua dan anak-anak, virus ini bisa menyebabkan penyakit saluran pernapasan yang lebih serius. Mulai dari pneumonia sampai bronkitis.
Saat ini, otoritas China menghitung hingga saat ini virus corona telah menewaskan 106 orang dan menginfeksi lebih dari 4500 orang. Mayoritas kasus akibat virus ini dilaporkan berada di daratan China, tempat di mana asal mula virus tersebut berasal.
Salah satu korban adalah pejabat China. Pejabat itu adalah Wang Xianliang, dengan jabatan direktur biro urusan agama dan etnis Wuhan. Ia sebenarnya meninggal pada 26 Januari kemarin. Ini menjadikannya pejabat pemerintah pertama yang meninggal akibat infeksi virus corona. Wuhan sendiri merupakan episentrum dari penyakit ini.
Selain di China, virus corona juga telah membuat resah warga dunia. Virus ini terdeteksi di 13 negara, yakni Amerika Serikat (AS), Perancis, Jepang, Korea Selatan, Taiwan, Singapura, Thailand, Australia, Nepal, Vietnam, Hongkong, Macau, Malaysia, dan Kanada.
Tak hanya mengancam manusia, virus corona juga mengancam perekonomian China. Bahkan, The New York Times pada pekan lalu sempat menuliskan, virus corona bisa menjadi ancaman serius bagi ekonomi global yang bisa berujung pada krisis.
Pemerintah China sampai mengambil tindakan melakukan isolasi Wuhan, kota tempat sumber virus, untuk mencegah korban jatuh lebih banyak. Ini menyebabkan mobilitas penduduk setempat.
Virus corona telah membuat ketidakpastian di China. Pasalnya penyebaran virus bertepatan dengan liburan Tahun Baru Imlek - yang biasanya akan mendorong perjalanan, belanja, dan pemberian hadiah.
Stasiun kereta api dan bandara menjadi sepi. Karena para penumpang langsung merubah rencana perjalanan meskipun ada libur selama sepekan.
Sebagaimana diketahui, negeri Panda menjadi salah satu mesin pertumbuhan paling kuat di dunia. Pada 2003 lalu, saat epidemi SARS muncul, pertumbuhan China sempat anjlok.
Adapun Wuhan, kota yang menjadi asal mula virus Corona sangat penting untuk perdagangan di wilayahnya di China. Kota ini adalah pusat transportasi nasional utama dan telah menjadi pusat pembuatan mobil, dengan pabrik yang membuat mobil untuk General Motors, Honda dan banyak lainnya, serta puluhan pembuat suku cadang mobil, sehingga efeknya pada orang-orang di seluruh negeri bisa menjadi faktor yang lebih penting.
Sementara itu, Washington Post sempat menuliskan, kejatuhan pasar saham keuangan pekan lalu dipicu oleh ketakutan akan terganggunya pertumbuhan ekonomi China.
(dob/dob) Next Article Merasa Beruntung Belum Kena Covid? Bisa Jadi ini Penyebabnya
Seseorang yang terjangkit Virus dengan nama lain 2019-nCoV ini memiliki gejala serupa flu. Gejala lainnya pilek, batuk, sakit tenggorokan, sakit kepala dan demam. Bagi orang yang sistem kekebalan tubuhnya sedang lemah, misalnya orang tua dan anak-anak, virus ini bisa menyebabkan penyakit saluran pernapasan yang lebih serius. Mulai dari pneumonia sampai bronkitis.
Saat ini, otoritas China menghitung hingga saat ini virus corona telah menewaskan 106 orang dan menginfeksi lebih dari 4500 orang. Mayoritas kasus akibat virus ini dilaporkan berada di daratan China, tempat di mana asal mula virus tersebut berasal.
Selain di China, virus corona juga telah membuat resah warga dunia. Virus ini terdeteksi di 13 negara, yakni Amerika Serikat (AS), Perancis, Jepang, Korea Selatan, Taiwan, Singapura, Thailand, Australia, Nepal, Vietnam, Hongkong, Macau, Malaysia, dan Kanada.
Tak hanya mengancam manusia, virus corona juga mengancam perekonomian China. Bahkan, The New York Times pada pekan lalu sempat menuliskan, virus corona bisa menjadi ancaman serius bagi ekonomi global yang bisa berujung pada krisis.
Pemerintah China sampai mengambil tindakan melakukan isolasi Wuhan, kota tempat sumber virus, untuk mencegah korban jatuh lebih banyak. Ini menyebabkan mobilitas penduduk setempat.
Virus corona telah membuat ketidakpastian di China. Pasalnya penyebaran virus bertepatan dengan liburan Tahun Baru Imlek - yang biasanya akan mendorong perjalanan, belanja, dan pemberian hadiah.
Stasiun kereta api dan bandara menjadi sepi. Karena para penumpang langsung merubah rencana perjalanan meskipun ada libur selama sepekan.
Sebagaimana diketahui, negeri Panda menjadi salah satu mesin pertumbuhan paling kuat di dunia. Pada 2003 lalu, saat epidemi SARS muncul, pertumbuhan China sempat anjlok.
Adapun Wuhan, kota yang menjadi asal mula virus Corona sangat penting untuk perdagangan di wilayahnya di China. Kota ini adalah pusat transportasi nasional utama dan telah menjadi pusat pembuatan mobil, dengan pabrik yang membuat mobil untuk General Motors, Honda dan banyak lainnya, serta puluhan pembuat suku cadang mobil, sehingga efeknya pada orang-orang di seluruh negeri bisa menjadi faktor yang lebih penting.
Sementara itu, Washington Post sempat menuliskan, kejatuhan pasar saham keuangan pekan lalu dipicu oleh ketakutan akan terganggunya pertumbuhan ekonomi China.
(dob/dob) Next Article Merasa Beruntung Belum Kena Covid? Bisa Jadi ini Penyebabnya
Most Popular